Kabupaten Jember masih menjadi penyumbang tertinggi angka kematian ibu dan bayi di Jawa Timur. Hingga November 2023, kematian ibu melahirkan mencapai 39 orang. Sedangkan kematian bayi mencapai 128.
"Kalau secara agregat kita memang tertinggi, karena memang jumlah penduduk Jember dan jumlah ibu yang melahirkan juga banyak. Tapi kalau secara persentase, ya tidak termasuk yang tertinggi," kata Kepala Dinas Kesehatan Jember dr Hendro saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (15/11/2023).
Dia menjelaskan, angka kematian ibu dan bayi di Jember selama 2 tahun terakhir sebenarnya mengalami penurunan signifikan. Di mana pada tahun 2021, angka kematian ibu mencapai 115 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lalu pada tahun 2022 turun menjadi 58 orang, dan hingga November 2023 angkanya turun lagi menjadi 39 orang," ujarnya.
Sedangkan kematian bayi, pada tahun 2021 mencapai 295. Lalu pada tahun 2022 turun menjadi 282.
"Dan hingga November 2023 ini, angka kematian bayi turun lagi menjadi 128," imbuhnya.
Dinkes Jember, tambah dia, terus berusaha menekan angka kematian ibu dan bayi semaksimal mungkin. Salah satunya, membentuk tim yang siap terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.
"Jadi nanti kalau memang kondisinya darurat, tim kita yang turun untuk mengevakuasi dan membawa ke rumah sakit," pungkasnya.
(hil/fat)