Pemkot Surabaya merespons viralnya Vernando Rido Wijaya, bocah 12 tahun yang jualan pentol demi biayai kebutuhan hidup. Bocah yang akrab disapa Rido itu kini telah mendapatkan pendampingan pemkot, baik secara pendidikan maupun psikologis.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan, dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) Kota Surabaya Ida Widayanti menyebutkan pasca video itu muncul di media sosial Pemkot langsung melakukan penjangkauan.
"Jadi anak ini (Rido), orang tuanya sudah berpisah. Anak ini tinggal bersama kakak, ayah kandung, dan tantenya di Gadel Sari Tama, Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes. Sementara ibu kandungnya tinggal di Malang," kata Ida Widayanti saat dihubungi detikJatim, Senin (13/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida menerangkan berdasarkan hasil penjangkauan Rido mengaku ingin mengikuti jejak kakaknya yang lebih dulu berjualan pentol. Keinginan itu dilakukan Rido karena ingin membantu keluarga. Sebab, pekerjaan ayahnya sebagai kuli bangunan tidak menentu.
"Jadi kakaknya dulu yang berjualan pentol, kemudian Rido ikut-ikutan. Informasinya ada penjual (juragan) pentol ini yang memberdayakan anak-anak. Jadi anak-anak itu diajak berjualan pentol. Nah, karena kebutuhan, Rido ini mau-mau saja," ungkap dia.
Namun, sejak 3 November 2023, Rido berhenti berjualan pentol karena videonya viral dan ingin fokus mengenyam pendidikan di SDN Gadel II Surabaya. DP3A-PPKB dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya memberi pendampingan agar anak itu tidak lagi berjualan.
"Sejak kami dampingi 3 November kemarin, anak ini sudah berhenti jualan pentol. DP3A-PPKB dan Dinas Pendidikan juga menyampaikan ke anaknya agar tidak jualan dan anaknya mau tidak jualan lagi," katanya.
Selain memberi pendampingan psikologis, Pemkot Surabaya melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) juga memberikan intervensi kepada ayah Rido, Harianto, berupa tawaran pekerjaan.
"Karena basic bapaknya (Harianto) kuli bangunan, DPRKPP Surabaya menawarkan pekerjaan untuk ayah Rido," katanya.
Ida menyatakan pada Senin (13/11/2023) Harianto sudah diarahkan ke Kantor Kelurahan Karangpoh dan DPRKPP Surabaya terkait dengan bantuan Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) dan tawaran pekerjaan.
"Jadi selain pendampingan psikologis, Rutilahu dan tawaran pekerjaan untuk ayah Rido, Pemkot Surabaya juga memberikan intervensi terkait kebutuhan sekolah Rido," tuturnya.
Kronologi Video Viral
Kepala DP3A-PPKB Surabaya menjelaskan kronologi video bocah penjual pentol ini viral di media sosial. Dari pengakuan Rido, pada Rabu, 01 November 2023 sekitar pukul 15.00 WIB, Rido berangkat bersama tantenya menuju depan Kelurahan Putat Jaya untuk berjualan pentol.
"Nah, saat sedang menunggu gerobak datang, tante Rido mendapatkan kabar dari juragan pentol bahwa akan ada konten kreator yang akan meliput. Rido pun bersedia untuk dilakukan pembuatan video," kata Ida.
Kemudian pada pukul 16.00 WIB, juragan pentol mengantarkan gerobak jualan Rido dan mengkonfirmasi kembali terkait pembuatan video bersama konten kreator. Lalu pada pukul 19.00 WIB, konten kreator itu datang dan sempat berkomunikasi dengan tante Rido untuk pembuatan video.
"Jadi Rido ini mendapatkan tawaran sebagai penjual pentol dari tantenya. Nah, saat videonya viral, Rido mengaku dimarahi dan dilarang berjualan oleh ayahnya. Sehingga saat ini Rido memutuskan untuk tidak kembali berjualan," pungkasnya.
Vernando Rido Wijaya akhirnya memilih berhenti berjualan pentol di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya Surabaya sejak 3 November 2023. Siswa SD berusia 12 tahun itu berhenti berjualan usai dimarahi ayahnya karena ternyata video Rido disetting oleh konten kreator agar viral di medsos.
Catatan Redaksi:
- Judul artikel telah diubah dari 'Viral Bocah Surabaya Jual Pentol Usai Ortu Cerai Settingan Kreator Konten' menjadi 'Langkah Pemkot Surabaya Dampingi Rido Bocah Penjual Pentol yang Viral' pada 13 November 2023 pukul 23.38 WIB
- Kalimat pada paragraf pertama diubah dari 'Vernando Rido Wijaya akhirnya memilih berhenti berjualan pentol di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya Surabaya sejak 3 November 2023. Siswa SD berusia 12 tahun itu berhenti berjualan usai dimarahi ayahnya karena ternyata video Rido disetting oleh konten kreator agar viral di medsos' menjadi 'Pemkot Surabaya merespons viralnya Vernando Rido Wijaya, bocah 12 tahun yang jualan pentol demi biayai kebutuhan hidup. Bocah yang akrab disapa Rido itu kini telah mendapatkan pendampingan pemkot, baik secara pendidikan maupun psikologis' pada 13 November 2023 pukul 23.38 WIB
- Redaksi meminta maaf atas narasi yang menimbulkan mispersepsi pembaca. Tidak ada maksud dari redaksi untuk mendiskreditkan kreator konten tertentu. Kesalahan murni karena kinerja redaksi.
Terima kasih
(dpe/fat)