Grace secara khusus menyorot 2 isu yang selama ini diarahkan ke pasangan Prabowo-Gibran. Selain dinasti, Grace juga menyinggung isu terkait hasil putusan Mahkamah Konstitusi dan pengkhianatan. Nyatanya, kata Grace, isu-isu yang menyerang Prabowo-Gibran itu tidak mempan.
"Jadi ternyata isu-isu yang sedang rajin digencarkan baik itu isu dinasti, isu mengoprek-oprek konstitusi untuk kepentingan sendiri, isu pengkhianatan itu sudah bisa dicerna publik. Publik sudah paham bahwa ini adalah sebuah kontestasi dan bahwa isu-isu ini tidak mempan," kata Grace saat menghadiri silaturahmi partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di DoubleTree Hotel, Jalan Tunjungan Surabaya, Senin (13/11/2023).
Menurut politikus PSI itu, isu yang dilancarkan kepada Prabowo-Gibran itu justru jadi bumerang dan malah menyerang balik. Grace tidak menyebut siapa yang menyebarkan isu itu.
"Bahkan cenderung backfire atau justru menembak kaki sendiri bagi yang menyebarkan isu," tambahnya.
Grace meminta semua parpol dan tim pemenangan Prabowo-Gibran tidak terprovokasi dengan isu-isu yang menyerang. Dia meminta semua tim untuk terus fokus sosialisasi ke masyarakat.
"Hari ini survei menurut lembaga-lembaga yang kredibel, pasangan Prabowo-Gibran sudah di atas 40%. Salah satu penyumbangnya adalah dari basis Pak Jokowi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jadi apa yang harus dilakukan kita sekarang? Teman-teman harus lebih rajin sosialisasi, jangan mudah terpancing emosi," jelasnya.
"Karena yang sedang dilakukan oleh mereka yang panik adalah terus menyebarkan narasi kebencian. Sekarang yang lagi dilancarkan adalah mendelegitimasi kualitas dari pemilu. Jangan terpancing, terus saja sosialisasi ke masyarakat bahwa apa yang kita perjuangankan adalah keberlanjutan dan penyempurnaan," tandasnya.
(irb/dte)