.webp)
Warga Surabaya memelihara buaya muara sepanjang 3 meter di rumah. Buaya berjenis kelamin betina itu telah dievakuasi dari rumah pemiliknya.
Pemilik buaya mengaku sudah tidak sanggup memelihara buaya hewan reptil itu. Ukurannya yang jumbo menjadi alasan buaya itu dievakuasi.
Berikut sejumlah fakta buaya jumbo dipelihara warga Surabaya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Dipelihara 11 Tahun
Pemilik buaya itu bernama Saiful Anwar (51). Ia memelihara binatang buas tersebut di rumahnya di Jalan Wonokusumo Wetan IV/6, Surabaya.
Kepada petugas evakuasi, ia mengaku sudah belasan tahun memelihara buaya itu. Tepatnya, Saiful telah 11 tahun memelihara buaya di rumahnya.
"Dipelihara warga sudah 11 tahun," kata Kabid Darlog Buyung Hidayat, Jumat (10/11/2023).
2. Tidak Ada Kandang Permanen
Sayangnya, Saiful tidak memiliki kandang yang layak untuk memelihara buaya. Selama 11 tahun ini, ia memelihara buaya di samping ruang tamu di luar rumah.
"Tidak ada kandang yang permanen yang disiapkan pemilik. Buaya ditempatkan di samping ruang tamu di luar rumah ukuran 1,5x6 meter," ungkap Buyung.
3. Buaya Sering Ngamuk
11 tahun dipelihara, buaya tersebut tumbuh semakin besar dan berat. Tak hanya itu, buaya juga sering mengamuk.
Saiful pun merasa sudah tidak sanggup lagi memelihara buaya jumbo itu. Ia akhirnya memutuskan meminta bantuan untuk mengevakuasi buaya.
4. Buaya Dievakuasi
Saiful pun melapor ke Command Center untuk meminta bantuan evakuasi pada Kamis (9/11/2023). Proses evakuasi dilakukan petugas gabungan BPBD berkoordinasi dengan BBKSDA, KBS, dan DKPP Kota Surabaya.
Namun, evakuasi baru bisa dilakukan pada Jumat (10/11/2023). Petugas berjibaku mengevakuasi buaya itu pada Jumat siang sekitar pukul 14.00 WIB, dan baru selesai sejam kemudian.
"Buaya kemudian dinaikkan pikap BPBD Kota Surabaya untuk dibawa ke BKDSASKW III Surabaya, di Jalan Kutisari Selatan XIII/39," ucap Kabid Darlog Buyung Hidayat kepada detikJatim, Jumat (10/11/2023).
5. Kesulitan Evakuasi Buaya
Evakuasi buaya muara itu tak berjalan mulus. Petugas disulitkan dengan kondisi akses ke lokasi yang masuk gang sempti. Belum lagi, saat pagi hari ada pasar tumpah di depan lokasi.
"Akses ke lokasi jalan cukup sempit dan saat pagi hari di depan lokasi digunakan pasar tumpah," ucapnya.
(irb/fat)
