Dalam kesempatan ini, turut hadir Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, jajaran Perangkat Daerah (PD) di lingkup Pemkot Surabaya, veteran hingga pekerja sosial masyarakat.
Tampak setiap sesi acara berjalan dengan penuh makna. Usai pengibaran bendera Merah Putih, pesan-pesan dari para pahlawan nasional kemudian juga turut dibacakan secara bergantian oleh para camat di Surabaya.
Seperti di antaranya pesan dari pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara, Ir. Soekarno, Dr. Tjipto Mangunkusumo, Bung Tomo, Cut Nyak Dien, R.A Kartini dan Jenderal Sudirman.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai inspektur upacara, dalam amanatnya menyebut, tekad kuat dan pantang menyerah para pahlawan seharusnya bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat Surabaya.
![]() |
Tak hanya itu, Eri juga mengajak seluruh masyarakat bangkit untuk meraih kemerdekaan dari ancaman bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan.
"Ancaman penjajahan modern yang kian nyata ini, akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti yang dicontohkan para pejuang 10 November 1945, tidak mudah memang, tapi pasti bisa karena pahlawan bangsa mengajarkan kita nilai perjuangan, nilai yang jika diikuti niscaya membawa jejak kemenangan," ucap Eri di sela sambutannya.
Dalam rangkaian upacara peringatan Hari Pahlawan ini, turut dimeriahkan penampilan tari kolosal yang dipersembahkan oleh "Tari Laskar Sawung Timur Surabaya".
![]() |
Tari kolosal ini bercerita tentang semangat kepahlawanan tokoh legenda Sawunggaling dari Surabaya. Pertunjukan ini membawa arti tentang spirit dari perjuangan Arek Suroboyo yang berprestasi, pantang menyerah dan berjiwa ksatria.
Selepas itu, upacara ditutup dengan penampilan Drumband Genderang Suling Gita Jala Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan penampilan Paduan Suara Gita Bahana Pelajar Kota Pahlawan.
(hil/iwd)