.webp)
Pemkab Blitar meluncurkan fasilitas transportasi khusus untuk pelajar. Layanan Bus Angkutan Khusus Pelajar Kabupaten Blitar (Bang Anjar) gratis ini mampu menekan angka laka lantas pelajar sampai 15 persen.
Melalui Dinas Perhubungan, Bang Anjar ini sebenarnya tahap pertama sudah ada sejak tahun 2021 lalu. Namun hanya ada empat unit bus mini yang melayani tiga trayek. Kemudian secara bertahap ditambah menyesuaikan kebutuhan jumlah pelajar yang membutuhkan akan angkutan ini. Dan Senin (6/11/2023) kemarin total ada ada 12 unit bus yang melayani delapan trayek.
Trayek lama melayani wilayah Kuningan - Kanigoro- Sawentar satu unit. Lalu trayek Kuningan - Kanigoro- Talun - Selopuro- Wlingi 2 unit. Wilayah barat, trayeknya Srengat - Wonodadi- Udanawu satu unit. Di fase kedua ini trayek sama Srengat -Wonodadi- Udanawu dilayani dua unit. Kemudian trayek Poluhan- Ponggok- Udanawu dua unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara wilayah selatan, Simpang 4 Gawang ke Kademangan finish di SMPN 2 Kademangan satu unit. Trayek Kademangan- Sutojayan -Kanigoro dua unit. Dan trayek Kuningan- Kanigoro- Garum- Nglegok satu unit.
"Kami pelayanan pagi hari 1 jam, mulai pukul 05.45 WIB dan harus sudah di titik finish pukul 06.45 WIB sehingga para pelajar tidak terlambat. Dan layanan ini gratis," jelas Kabid Angkutan Dishub Pemkab Blitar, Amir Bharata kepada detikJatim, Kamis (9/11/2023).
Satu unit bus mini dengan kapasitas 35 pelajar. Namun karena jumlah Bang Anjar ini belum sesuai dengan banyaknya pelajar yang membutuhkan, terkadang awak bus tidak tega meninggalkan pelajar yang sudah menunggu. Jadi seringkali bus penuh sesak pelajar yang terpaksa berdiri.
Dishub menjamin, Bang Anjar yang beroperasi telah menjalani serangkaian ramcek dan uji kir sehingga aman dan layak jalan.
 Bang Anjar Siap Antar Jemput Pelajar/Foto: Istimewa (Dok Pemkab Blitar) |
"Sejak ada layanan Bang Anjar ini, ada penurunan signifikan laka lantas yang melibatkan pelajar sampai 15 persen. Data ini kami peroleh dari pihak kepolisian," ungkapnya.
Ide fasilitas transportasi sekolah in memang berasal dari keprihatinan banyak pihak terkait tingginya angka laka lantas dan pelanggaran aturan lalu lintas yang dilakukan para pelajar. Dari kasus ini, pada tahun 2019 berbagai stakeholder kemudian menyatukan visi dan misi untuk mengurangi angka tersebut.
Satu di antara solusinya adalah menyediakan fasilitas layanan transportasi pelajar secara gratis dan berkelanjutan.
"Trayek yang belum ada yakni wilayah Kesamben ke arah Wlingi. Dan Garum menuju Wlingi. Kendalanya timpang tindih dengan trayek MPU AKDP. Padahal waktu di survey, tidak ada yang muncul melayani pelajar di pagi hari. Namun ketika mulai dipetakan, mereka ternyata protes tidak setuju," kata Amir.
Pada awalnya, memang ada usulan MPU AKDP diajak bermitra memberikan layanan angkutan gratis bagi pelajar. Namun terkendala aturan pengadaan yang mengatur pengusaha angkutan adalah warga Kabupaten Blitar.
Sebab ternyata para pemilik MPU bukan warga kabupaten Blitar dan tidak memenuhi syarat verifikasi sesuai yang ditentukan. Sehingga Dishub memutuskan untuk belanja jasa dari pengusaha angkutan yang telah memenuhi syarat dan standart harga satuan.
Tahun 2021, Dishub Pemkab Blitar baru merealisasi wacana itu dengan menggandeng pengusaha bus bermitra memberikan pelayanan khusus pelajar. Menggunakan anggaran daerah, satu unit bus mendapatkan biaya operasional sebanyak Rp 1,2 juta per hari. Mereka melayani trayek rata-rata sejauh 18 sampai 20 KM pulang pergi.
"Bang Anjar ini mendukung semua program Kabupaten Blitar. Mulai kabupaten layak anak, kabupaten sehat dan penghargaan lain. Kami memohon bantuan agar semua yang menjadi sasaran pelayanan bisa mengetahui dan ikut menikmati. Semoga layanan ini bisa sustainable. Aman, tertib waktu , ramah anak dan tertib lalu lintas," pungkasnya.
(hil/fat)
