Mengantisipasi genangan dan banjir saat musim hujan, salah satu PR Pemkot Surabaya banjir atau genangan. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya menarget akan memasang saluran air di perkampungan mulai tahun 2023 hingga 2026.
Kabid Drainase DSDABM Surabaya, Windo Gusman Prasetyo mengatakan pengerjaan pemasangan saluran air akan dimaksimalkan tahun depan.
"Di perkampungan ada sekitar 9.096 RT, 1 RT 1 jalan, itu masih banyak saluran yang perlu dibangun dan harus dikebut," kata Windo saat dihubungi detikJatim, Rabu (8/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Windo mengatakan, tahun ini pihaknya sudah melakukan pengerjaan saluran air di permukiman. Namun masih dicicil dan target selesai pemasangan tahun 2026 di 9.096 RT.
"Kurang lebih 265 (Yang sudah dikerjakan tahun ini). Sisanya masih banyak, tahun depan nyicil, kita maksimalkan untuk anggaran lingkungan juga. Kita kebut sampai 2026," ujarnya.
Dia menjelaskan, tidak hanya pembangunan saluran besar saja yang dikerjakan untuk mengantisipasi genangan dan hujan saatmusim hujan. Namun juga di perkampungan yang membutuhkan saluran air.
"Karena kalau dari hulu atau atas belum bisa menampung akan lari ke jalan. Makanya harus menyusuri dari saluran lingkungan, tersier, sekunder dan primer yang harus terkoneksi, dan memang banyak sekali saluran lingkungan yang belum terbangun dan menjadi PR," jelasnya.
Masalah yang ada di perkampungan selama ini adalah saluran airnya yang kecil. Ukuran salurannya rata-rata 20-40 cm untuk lebar dan kedalamannya maksimal bisa 20-40 cm.
"Banyak sekali saluran di perkampungan menjadi buntu karena bangun pagar yang menutupi saluran. Memang harus ditata untuk saluran di permukiman. Juga limbah domestik, sampah menghambat kalau musim hujan," pungkasnya.
(esw/fat)