Mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair, CA (21) yang tewas di dalam mobilnya di apartemen Sidoarjo tidak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Kepergian CA juga membuat sahabatnya berduka.
Saat ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa, ada surat wasiat yang ditinggalkan. Salah satu sahabat yang telah menjadi teman masa kecil korban, JS, meyakini bahwa surat wasiat itu memang tulisan tangan CA. Dia juga menilai isi surat itu sesuai dengan keresahan yang dialami CA semasa hidupnya.
"Iya bener sih (tulisan di surat wasiat itu identik dengan tulisan tangan CA). Dari cerita-cerita dia juga relate isinya," kata JS saat dihubungi wartawan, Senin (6/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
JS menceritakan CA adalah pribadi yang baik kepada semua orang. Dia bahkan bisa melakukan apa saja agar orang terdekatnya merasa bahagia dan menilai semua orang baik sampai tak sadar ada teman yang tidak baik.
"Kalau bisa kubilang, dia bukan baik lagi, tapi masuk ke golongan people pleaser. Selalu mikir orang nggak mungkin sejahat itu lah, istilahnya," ujarnya.
JS menyebutkan sebelum kabar duka itu datang, CA memang sangat sibuk. Dia sendiri juga sibuk. Dia sempat mengirim pesan kepada CA pada Selasa (31/10), korban baru merespons pesannya itu pada Rabu (1/11).
Bahkan, JS mengaku pesan yang terakhir kali dia kirimkan pada Sabtu (4/11) belum direspon oleh CA. JS merasa rindu dan mengirim pesan lagi kepada CA. Namun pesannya tidak dijawab karena pesan itu sudah tidak terkirim.
"Aku chat dia kemarin Sabtu (4/11), bilang kalau dia belum jawab chat-ku yang lain. Terus aku lanjut cerita hal lain ke dia, ternyata semua centang 1 di WhatsApp. Aku nggak curiga juga, orang dia sibuk. Kadang baterai HP-nya lowbat," ujarnya.
JS mengaku baru curiga ketika pesannya itu tetap belum dibalas hingga Minggu pagi, dan dia melihat status pesan yang dia kirimkan belum juga terbaca oleh CA.
"Mulai curiga baru Minggu (5/11) pagi jam 06.00 WIB, kok masih centang 1? Aku tanya ke dia 'r u ok?' Ternyata 30 menit habis aku chat itu aku dapat kabar dia sudah nggak ada," kata JS.
Kepada wartawan JS mengatakan bahwa dalam komunikasi dengan CA, meski hanya melalui pesan daring, semuanya terkesan normal. Tidak ada kejanggalan pada diri CA yang dia lihat dari chat yang dikirimkan kepadanya. Bahkan mereka juga berencana untuk bertemu.
"Isi chat juga normal semua nggak ada yang janggal. Kami masih berencana ketemu lagi kapan-kapan di Kediri. Terus juga paling cerita-cerita, ngapain aja hari-hari itu. Intinya sampai akhir dia nggak pernah ngasih tanda-tanda depresi atau pamitan dan lainnya," kata JS.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(dpe/dte)