Isi 2 Surat Wasiat Mahasiswi FKH Unair yang Tewas Dalam Mobil di Sidoarjo

Isi 2 Surat Wasiat Mahasiswi FKH Unair yang Tewas Dalam Mobil di Sidoarjo

Suparno - detikJatim
Minggu, 05 Nov 2023 20:31 WIB
mahasiswi FKH Unair tewas dalam mobil
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kejadian (Foto: Dok. Polres Sidoarjo)
Sidoarjo -

Dua carik kertas surat wasiat ditemukan di mobil tempat CA (21) tewas. Mahasiswi FKH Unair tersebut tewas di dalam mobilnya yang diparkir di Apartemen Royal Bisnis, Tambak Oso, Sidoarjo.

"Korban meninggalkan dua lembar surat wasiat berbahasa Inggris. Yang ditujukan kepada pihak keluarga korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Waru AKP Ahmad Yani kepada detikJatim, Minggu (5/11/2023).

Ditemukannya surat wasiat tersebut menguatkan dugaan bunuh diri yang dilakukan korban. Namun polisi belum berani mengambil kesimpulan sebelum hasil autopsi keluar yang menyatakan penyebab kematian korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut isi dari 2 surat wasiat berbahasa Inggris yang ditulis oleh korban yang telah diterjemahkan,

Surat pertama

ADVERTISEMENT

Dear Mama

Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini. Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku.

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu.

Dear saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana

Surat kedua

Dear paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi bocah bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tak bisa berkawan dengan kenyataan. Aku memilih kabur. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu melihatku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Dear sahabat

Kalian begitu kuat dan berani. Aku berharap bisa seperti kalian. Tapi kalian tahu, aku lemah. Tak punya motivasi. Aku berharap kalian bahagia selamanya. Aku tahu kalian bisa. Maafkan aku. Aku sayang kalian.

Bila setiap orang pernah menjumpaiku. Bila aku salah, bunuh saja aku. Untuk dunia. Ya, kamu telah menumbuhkan kegagalan, generasi lemah.

Hidup segan mati tak mau? Aku memilih untuk mati.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads