Said mengatakan berbeda pilihan dalam menentukan pemimpin adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, dia mengingatkan bahwa perbedaan pilihan tidak boleh sampai membuat perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
"Saya minta tolong kepada bapak dan ibu sekalian, jangan sampai timbul perpecahan dan bermusuhan hanya karena faktor beda pilihan di Pemilu. Jangan mau diadu-domba," ujarnya, Minggu (5/11/2023).
Lebih lanjut, pria yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim itu menyampaikan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam menciptakan suasana Pemilu yang damai dan menjaga stabilitas daerah.
"Mari kita membantu kepolisian dan tentara dalam menjaga keamanan, dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan," ajak Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.
![]() |
Dalam acara serap aspirasi ini, Said hadir bersama istrinya Khalidah Ayu Winarti. Turut mendampingi, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Sumenep yang juga merupakan Calon Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Abrari.
Serap aspirasi ini dihadiri sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, guru ngaji, perwakilan kelompok tani, serta para kepala desa se-Kecamatan Kota, Sumenep.
Dalam kesempatan ini, politisi senior PDI Perjuangan asal Sumenep ini juga memberikan bantuan kepada 5 musala dan 5 kelompok tani di 12 desa di wilayah Kecamatan Kota, Sumenep.
Sekadar diketahui, sebelum di Kecamatan Kota, Said juga menggelar serap aspirasi di Kecamatan Lenteng. Di sana dirinya juga memberikan bantuan kepada 5 musala dan 5 kelompok tani untuk masing-masing desa di kecamatan itu yang totalnya mencapai 20 desa.
Sehari sebelumnya, Sabtu (4/11/2023), serap aspirasi MH Said Abdullah bersama masyarakat Madura digelar di wilayah Kecamatan Pasongsongan, Sumenep. Dia juga memberikan bantuan kepada 5 musala dan 5 kelompok tani di 10 desa yang ada di Kecamatan Pasongsongan.
(dpe/iwd)