.webp)
Parmiati, salah satu saksi di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, sebelum tenggelam, ia yang juga berkunjung ke Pantai Mayangan bersama anak perempuannya sempat melihat kedua korban mencari kerang. Saat itu, kondisi air laut memang sedang surut.
"Pas saya nemu kepiting, saya panggil keduanya untuk memberitahu ada kepiting. Kayaknya sih kembar, karena baju dan mukanya sama, hanya perbedaannya yang satu ada tanda di pipi dan satu tidak," tutur wanita asal Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu.
Setelah berbincang dengan kedua korban, lanjut Parmiati, dia dan anaknya memutuskan pulang. Ia pun melihat kedua korban menuju ke arah utara atau tengah laut.
"Tak berselang lama, saya dengar kalau ada orang tenggelam makanya balik lagi. Awalnya yang ditemukan cuma satu, setelah saya lihat, saya langsung bilang kalau ada satu kembarannya lagi, baru pencarian dilanjutkan. Sekitar 30 menit, satu anak lagi ditemukan," ungkapnya.
Sementara pengunjung Pantai Mayangan lainnya, Supriadi mengatakan, ia yang sedang duduk di pinggir pantai melihat seorang anak memberikan tanda minta tolong. Menurutnya, jaraknya dari lokasi bocah tenggelam sekitar 400 meter.
"Warga yang menolong dan tim BPBD Kota Probolinggo awalnya tidak tahu kalau ada dua anak. Tahunya setelah korban pertama sadar, baru bilang kalau ada temannya lagi di tengah laut. Sampai akhirnya pencarian dilakukan lagi," tutur Supriadi.
Setelah para korban ditemukan, kemudian kedua bocah itu langsung dilarikan ke RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo untuk dirawat. Namun, bocah berinisial AV dinyatakan meninggal dunia setiba di rumah sakit, sedangkan AJ saat ini masih dirawat intensif.
Peristiwa tersebut ditangani Polsek Mayangan. Kepolisian sudah melakukan olah TKP dan meminta sejumlah keterangan dari pengunjung maupun keluarga. Belum dipastikan penyebab tenggelamnya korban, apakah kelalaian orang atau ada penyebab lainnya.
(irb/iwd)
