Kapal Pukat Harimau Resahkan Nelayan Sampang

Kapal Pukat Harimau Resahkan Nelayan Sampang

Kamaluddin - detikJatim
Sabtu, 04 Nov 2023 20:00 WIB
Nelayan Kecamatan Camplong, Sampang diresahkan maraknya penggunaan jaring cantrang di perairan Pantai Camplong. Nelayan tradisional sering mengeluhkan jaringnya hilang terseret, akibat adanya jaring cantrang atau pukat harimau.
Nelayan Kecamatan Camplong, Sampang/Foto: Kamaluddin/detikJatim
Sampang -

Nelayan Kecamatan Camplong, Sampang diresahkan maraknya penggunaan jaring cantrang di perairan Pantai Camplong. Nelayan tradisional sering mengeluhkan jaringnya hilang terseret, akibat adanya jaring cantrang atau pukat harimau.

Seperti yang dikeluhkan Samsul, nelayan asal Desa Tambaan. Ia mengaku jaringnya rusak dan hilang gara-gara kapal pukat harimau beroperasi.

Dari 15 set jaring yang dibawa hanya tinggal 12 set yang ada. Sebagian jaring putus-putus, tinggal tali dan pelampungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga set (150 meter) jaring saya hilang terseret kapal Karndan ( pukat harimau) waktu itu," ungkap Samsul kepada detikJatim, Sabtu (4/11/2023).

Waktu itu Samsul memasang jaringnya dan ditinggal untuk melihat kondisi air. Namun saat jaring ditarik, sudah rusak dan sebagian hilang.

ADVERTISEMENT

Samsul mengaku baru sadar jaringnya terseret usai menarik jaringnya dan tiba-tiba berkurang. Sementara untuk mengejar kapal pukat harimau sudah jauh.

"Saya pikir karena posisi kapal jauh dari jaring saya, tidak sampai kena jaring. Tapi ternyata setelah saya coba tarik jaring saya, ternyata sudah habis sebagian rusak," tambah samsul.

Keluhan senada diungkapkan Mahfud, yang sering melihat kapal pukat harimau beroperasi di luar area tangkapnya. Menurutnya, itu membuat nelayan di perairan Camplong waswas saat melepas jaring.

"Wah kalau pengguna cantrang banyak. Saya sendiri sering melihat. Biasa kalau ada oprasi sepi, tapi kalau tidak ada operasi rame lagi," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, banyak jaring nelayan di sini yang rusak dan hilang terseret jaring pukat harimau. Ada yang dapat ganti rugi karena ketahuan kapal yang nyeret jaringnya. Tapi banyak juga yang tidak dapat ganti kalau tidak ketahuan.

"Kalau ketahuan kapalnya ya diganti. Tapi kalau tidak ketahuan kapalnya ya mau minta ganti sama siapa?" tutup Mahfud.




(sun/iwd)


Hide Ads