.webp)
Ratusan siswa dan guru Sekolah Dasar (SD) di Lamongan menggelar salat gaib mendoakan warga Palestina yang gugur dalam perang melawan Israel. Siswa dan guru berharap, perang segera usai dan warga Palestina bisa kembali hidup normal.
Ratusan siswa dan guru SD yang menggelar salat gaib untuk Palestina ini adalah siswa dan guru di SDN 1 Mojorejo, Kecamatan Modo.
"Pelaksanaan salat gaib ini sebagai bentuk prihatin terhadap warga Palestina menjadi korban serangan peperangan dari Israel dan juga bentuk. Doa bersama ini untuk keselamatan warga Palestina," kata Kasek SDN Mojorejo, Dwi Rahayu Agustin usai pelaksanaan salat gaib dan doa bersama, Jumat (3/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para siswa yang mengikuti salat gaib dan doa bersama ini sudah berkumpul sejak pagi. Pelaksanaan salat gaib dilakukan secara khidmat. Selain untuk mendoakan warga Palestina, kegiatan ini sebagai sarana edukasi para siswanya terhadap sesama umat.
"Ada sebanyak 131 siswa yang mengikuti sholat gaib dan doa bersama untuk warga Palestina yang sedang mengalami krisis kemanusiaan akibat perang," ujarnya.
Selain menggelar salat gaib dan doa bersama, para siswa dan guru ini juga menggelar tahlil di lapangan sekolah usai pelaksanaan salat gaib untuk mendoakan warga Palestina yang menjadi korban perang.
"Salat gaib dan tahlil ini merupakan bentuk dukungan para guri dan siswa untuk warga Palestina. Selain agar perang segerai usai, juga mendoakan agar warga Palestina yang meninggal dalam keadaan syahid serta anak-anak Palestina bisa menjalani kehidupan yang kembali normal," imbuhnya.
Lutfi Haidar Assyifa, salah satu peserta salat gaib dan doa bersama mengaku prihatin dan miris melihat anak-anak Palestina yang menjadi korban perang. Selain itu ia juga berharap adanya perdamaian antara negara yang saat ini sedang berkonflik.
"Kami, anak-anak Indonesia, ingin menunjukkan kepada anak-anak Palestina bahwa kami juga peduli, berdoa agar anak-anak Palestina juga bisa terbebas dari penjajahan," terang Lutfi.
(hil/fat)
