Sunan Prapen, Penyebar Islam Selain Wali Songo yang Nyaris Terlupakan

Sunan Prapen, Penyebar Islam Selain Wali Songo yang Nyaris Terlupakan

Savira Oktavia - detikJatim
Rabu, 01 Nov 2023 18:30 WIB
Makam Sunan Pranen di Gresik.
Makam Sunan Prapen di Gresik/Foto: Kemdikbud
Gresik -

Proses penyebaran ajaran Islam di Nusantara tidak lepas dari peran penting sembilan pendakwah yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. Namun, terdapat tokoh penting dalam penyebaran agama Islam yang tidak disebutkan dalam jajaran para Wali Songo, yaitu Sunan Prapen.

Sunan Prapen adalah sosok yang pertama kali menyebarkan ajaran Islam di wilayah Lombok. Ia mendapat julukan sebagai Sunan Giri ke-4 karena sering melibatkan ajaran Sunan Giri dalam dakwahnya.

Sunan Prapen juga merupakan raja keempat dari pemerintahan Giri Kedaton pada tahun 1548-1605 M. Berkatnya, Giri Kedaton meraih masa kejayaan sebagai kerajaan dengan ruh keagamaan di pesisir Jawa di pulau-pulau Nusantara bagian timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biografi Sunan Prapen, Pendakwah Asal Gresik

Sunan Prapen adalah putra dari Syekh Maulana Zainal Abidin atau Sunan Dalem, yang merupakan cucu dari Syekh Maulana Ainul Yaqin atau Sunan Giri. Sunan Prapen memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-24 dari ayahnya yang merupakan ulama Pasai, yaitu Syekh Maulana Ishaq.

Sunan Prapen dilahirkan pada 1432 Saka atau 1510 Masehi. Ia lahir di Giri Kedaton, tepatnya di Dalem Wetan atau sebelah timur Kerajaan Giri Kedaton, kerajaan Islam yang terletak di Gresik.

ADVERTISEMENT

Sunan Prapen banyak menghabiskan masa kecilnya di Lombok karena sang ayah atau Sunan Dalem mempunyai peran utama dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Indonesia bagian Timur. Sebelum akhirnya, Sunan Prapen menjadi raja di Giri Kedaton

Setelah Sunan Giri memerintah di Giri Kedaton, kedudukan dilanjutkan oleh keturunannya, mulai dari Raden Paku (1487-1506 M), Sunan Dalem (1506-1545 M), dan Sunan Sedomargi (1545-1546 M).

Sampai akhirnya Sunan Prapen dinobatkan sebagai raja ke-4 di Giri Kedaton ketika berusia 46 tahun. Sunan Prepen memimpin Giri Kedaton cukup lama mulai dari 1548-1605 M.

Mengutip karya ilmiah berjudul Peranan Sunan Prapen di Giri Kedaton 1548-1605 Masehi yang disusun Muhammad Firdiansya Afandi, pada masa kepemimpinan Sunan Prepen, Giri Kedaton berhasil mencapai puncak kejayaan karena meningkatkan perkembangan bidang rohani dan kekuasaan. Sejak itu, Giri Kedaton terus menyebarkan dakwah Islam sampai ke Kutai, Gowa, Sumbawa, Bima, hingga Maluku.

Sunan Prapen mempunyai pengaruh politik yang luar biasa, bahkan ia memegang kekuasaan penuh dalam melantik raja-raja di pesisir utara Jawa. Oleh karena itu, Belanda menjulukinya sebagai Paus Islam karena sering dijadikan pedoman bagi para penguasa.

Tahun 1568, Sunan Prapen memelopori pertemuan antara Raja Pajang dengan Raja Surabaya Panji Wiryakrama, untuk mengakui Raja Pajang sebagai maharaja. Kemudian, Panji Wiryakrama menikah dengan putri Adiwijaya sebagai tanda ikatan politik.

Sunan Prapen juga melantik Mbah Lamong sebagai raja. Kemudian pada 1569, Sunan Prapen menetapkan wilayah Kranggan Lamongan ditingkatkan menjadi Kadipaten. Pada tahun yang sama, Ranga Hadi dilantik sebagai Adipati Lamongan dengan gelar Tumenggung Surajaya.

Peristiwa-peristiwa tersebut membuktikan kekuasaan dan pengaruh Sunan Prapen terhadap para penguasa di tanah Jawa. Keputusan-keputusan yang telah ditetapkannya mendapatkan pengakuan dari para penguasa Jawa.

Pada 1606 M, kepemimpinannya berakhir saat ia meninggal dunia di daerah Prapen. Sunan Prapen disemayamkan di Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, atau sekitar 200 meter dari makam Sunan Giri.

Jejak Peninggalan Sunan Prapen

Mengutip jurnal berjudul Sunan Prapen: Sosok Pendakwah Besar Yang Terpinggirkan karya Sitti Zulaihah, Sunan Prapen adalah sosok raja Islam sekaligus pendakwah yang mempunyai kecerdasan luar biasa. Berikut bukti peninggalan Sunan Prapen.

1. Keris Suro Angun-Angun

Keris ini diperkirakan dibuat pada 1503 Saka atau 1581 Masehi. Saat ini, benda itu disimpan di area makam Sunan Giri. Namun, beberapa orang mengatakan keris itu bukan Keris Suro Angun-Angun buatan Sunan Prapen, melainkan Keris Kalamunyeng buatan Sunan Giri.

2. Keris Mahesa Sundari

Sebagai seorang pembuat keris, Sunan Prapen menciptakan beberapa keris. Salah satunya, Keris Mahesa Sundari yang dilimpahkan kepada seorang pembuat pintu besar di makam Giri yang berasal dari Melayu.

3. Cungkup Makam Sunan Giri

Cungkup Makam Sunan Giri pertama kali dibuat oleh anaknya bernama Sunan Dalem. Lalu pada 1520 Saka atau 1598 Masehi, Sunan Prapen membuatkan cungkup yang baru dan sekarang berada di makam Sunan Giri.

4. Masjid Giri

Sunan Prapen juga membangun Masjid Giri dengan memindahkan Masjid Kabonan dari Sedayu pada 1512 Saka, atau 1590 Masehi yang sekarang dikenal dengan nama Masjid Wedok.

5. Mimbar Masjid Sunan Giri

Peninggalan Sunan Prapen yang satu ini dibuat pada tahun 1515 Saka atau 1593 Masehi.

6. Pintu Bentuk Dua Naga

Sunan Prapen membuat benda ini pada tahun 1528 Saka atau 1606 Masehi. Pintu Bentuk Dua Naga sebagai tanda peringatan berdirinya masjid pertama Sunan Giri di Kedaton.

7. Kitab Asrar

Sebagai seorang pujangga besar, Sunan Prapen juga menciptakan kitab Asrar atau Musarar, yang diyakini para ilmuwan sebagai sumber dari ramalan Jayabaya yang sangat dipercaya oleh masyarakat kejawen pada umumnya.

8. Tembang Magatru

Dalam bidang kesenian, Sunan Prapen juga menghasilkan sebuah tembang macapat jenis megatru. Penamaan tembang Magatru diambil dari kosakata "megat ruh".

9. Haul Sunan Giri

Konon, haul Sunan Giri dipelopori oleh Sunan Prapen bersama murid-murid Sunan Giri. Mereka berziarah ke makam Sunan Giri dan mengadakan kegiatan doa bersama.

10. Telaga Patut

Telaga ini dibuat oleh Ki Ageng Mataram dan diperuntukkan kepada Sunan Prapen. Telaga Patut sebagai imbalan karena Sunan Prapen telah memberikan ramalan yang berhubungan dengan Kerajaan Mataram saat itu.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads