Aksi penonton ngamuk di turnamen voli di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah, Lamongan viral. Mereka merobohkan tribun hingga merusak lapangan. Turnamen voli pun harus berakhir ricuh.
Selain itu, aksi ini juga merugikan panitia hingga puluhan juta rupiah. Amukan penonton ini dipicu oleh hal yang sepele. Banyak pihak yang menyayangkan kejadian ini.
Berikut 5 fakta viral penonton voli di Lamongan ngamuk robohkan tribun:
1. Aksi Penonton Ngamuk Sempat Viral
Aksi penonton tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Sedangkan pemicu kericuhan hanya karena penonton tak sabar salah satu tim yang akan berlaga belum masuk lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam video yang beredar, tampak massa penonton masuk ke lapangan. Mereka juga merobohkan panggung tribun dan net atau jaring voli.
Pj Kades Wedoro M Shokip mengatakan, kericuhan terjadi pada pertandingan voli Minggu (29/10) malam. Kericuhan ini terjadi di turnamen bola voli Wedoro Cup. Saat itu, dua tim yang bertanding tim Reank Pangkah Wetan vs VBC Lowayu Dukun.
"Kita semua tidak menghendaki peristiwa tersebut, kita juga menyayangkan kejadian ini, panitia juga menyayangkan," kata Shokip, Senin (30/10/2023).
2. Pemicu Amarah Penonton
Shokip menambahkan, kericuhan dipicu karena salah satu tim yang akan bertanding tak kunjung masuk ke lapangan yang sesuai jadwal akan berlaga pada pukul 21.00 WIB hingga 22.00 WIB.
Padahal saat itu, penonton sudah membludak ingin menyaksikan pertandingan. Karena tak sabar, salah satu pemain belum juga masuk lapangan, penonton lantas merusak net dan tribun seperti di video yang beredar.
"Karena salah satu tim tidak juga masuk ke lapangan sehingga penonton yang ada di dalam menjadi tidak sabaran sehingga penonton mulai terjadi seperti itu," imbuhnya.
3. Panitia Rugi Puluhan Juta
Shokip mengatakan, akibat ulah bar-bar itu, panitia mengalami kerugian hingga puluhan juta. Sebab sejumlah fasilitas di lokasi dirusak dan dibakar.
"Kalau kerugian material cukup besar mas, untuk perbaikan papan skor dan tribun itu saja nilai perbaikannya hampir Rp 12 juta, belum kerugian lainnya," ungkap Shokip.
4. Kades Minta Maaf
Shokip mengaku kecewa dengan aksi bar-bar penonton. Ia lalu meminta maaf kepada Pemkab Lamongan dan masyarakat atas kejadian yang viral tersebut.
"Kami juga menyayangkan kejadian ini, panitia juga menyayangkan. Panitia dan aparat keamanan sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi bagaimana lagi. Kita memohon maaf kepada Pemkab Lamongan dan juga ke masyarakat," imbuhnya.
5. Kadispora Lamongan Akan Evaluasi Turnamen
Senada, Kadis Pemuda Dan Olahraga Lamongan, Erwin Sulistya Pambudi juga menyayangkan kejadian di turnamen voli desa tersebut. Ia berjanji akan mengevaluasi penyelenggaraan agar tak terulang lagi.
"Ke depan akan kita evaluasi bersama pihak-pihak terkait agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," tandas Erwin.
(hil/fat)