Pertandingan turnamen voli di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah, Lamongan berakhir ricuh. Penonton yang mengamuk merobohkan tribun dan merusak lapangan.
Aksi penonton tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Sedangkan pemicu kericuhan hanya karena penonton tak sabar salah satu tim yang akan berlaga belum masuk lapangan.
Pj Kades Wedoro M Shokip mengatakan akibat ulah barbar itu, panitia mengalami kerugian hingga puluhan juta. Sebab sejumlah fasilitas di lokasi dirusak dan dibakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kerugian material cukup besar mas, untuk perbaikan papan skor dan tribun itu saja nilai perbaikannya hampir Rp 12 juta, belum kerugian lainnya," ungkap Shokip, Senin (30/10/2023).
Shokip mengaku kecewa dengan aksi barbar penonton. Ia lalu meminta maaf kepada Pemkab Lamongan dan masyarakat atas kejadian yang viral tersebut.
"Kami juga menyayangkan kejadian ini, panitia juga menyayangkan. Panitia dan aparat keamanan sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi bagaimana lagi. Kita memohon maaf kepada Pemkab Lamongan dan juga ke masyarakat," imbuhnya.
Senada, Kadis Pemuda Dan Olahraga Lamongan, Erwin Sulistya Pambudi juga menyayangkan kejadian di turnamen voli desa tersebut. Ia berjanji akan mengevaluasi penyelenggaraan agar tak terulang lagi.
"Ke depan akan kita evaluasi bersama pihak-pihak terkait agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," tandas Erwin.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan kericuhan di turnamen voli beredar di media sosial. Disebutkan, lokasi kericuhan tersebut berada di Desa Wedoro, Glagah, Lamongan.
Dalam video yang beredar tampak massa penonton masuk ke lapangan. Mereka juga merobohkan panggung tribun dan net atau jaring voli.
Pj Kades Wedoro M Shokip saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa kericuhan itu. Menurut Shokip, kericuhan terjadi pada pertandingan voli Minggu (29/10) malam.
Sedangkan kericuhan terjadi di turnamen bola voli Wedoro Cup. Saat itu dua tim yang bertanding tim Reank Pangkah Wetan vs VBC Lowayu Dukun.
(abq/iwd)