Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berulang kali terjadi di wilayah Trenggalek. BPBD mencatat 37 peristiwa kebakaran. Terakhir terjadi hutan pinus Kecamatan Pule seluas 1,5 hektare.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, mengatakan kebakaran hutan pinus terjadi pada petak 34 Perhutani di Gunung Putan, Dusun Depok, Desa/Kecamatan Pule.
"Kejadiannya sore kemarin (Kamis/26 Oktober), kami menerima laporan pukul 13.30 WIB dan api baru berhasil dipadamkan oleh tim gabungan sekitar pukul 15.00 WIB," kata St Triadi Atmono, Jumat (27/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pemadaman membutuhkan waktu lebih lama. Sebab, kobaran api membakar ilalang dan pohon pinus. "Getah pinus kalau terbakar agak sulit dipadamkan," ujarnya.
Dengan peralatan manual, petugas gabungan akhirnya berhasil memadamkan api. Pada saat kebakaran membesar, petugas juga mengupayakan pembuatan sekat agar api tidak menjalar ke lokasi lain.
"Apalagi lokasi kebakaran dekat permukiman penduduk," imbuhnya.
Triadi menjelaskan selama musim kemarau tahun ini, telah terjadi 37 kali kebakaran hutan dan lahan. Wilayah yang terdampak meliputi 27 desa di 11 kecamatan.
"10 Kecamatan tersebut adalah Trenggalek, Pogalan, Gandusari, Kampak, Munjungan, Panggul, Dongko, Tugu, Karangan dan Kecamatan Pule," jelasnya.
Terkait kesiapsiagaan karhutla, petugas gabungan dari BPBD, damkar, polisi, TNI, Perhutani, LMDH dan masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan.
"Berulang kali kami sampaikan ke masyarakat, jangan bakar-bakar di dekat hutan, karena kondisinya kering seperti ini. Api akan cepat menjalar dan membesar," imbau Triadi.
(hil/fat)