Hari Listrik Nasional, Sejarah 27 Oktober 1945

Hari Listrik Nasional, Sejarah 27 Oktober 1945

Tari Pagusa - detikJatim
Kamis, 26 Okt 2023 19:30 WIB
Ilustrasi Hari Listrik Nasional.
Ilustrasi Hari Listrik Nasional/Foto: Istimewa
Surabaya -

Hari Listrik Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober. Berikut ini ulasan singkatnya.

Hari Listrik Nasional menjadi momentum untuk menghargai kerja keras yang dilakukan orang-orang di industri listrik. Mulai dari pekerja di pembangkit listrik, hingga peneliti di laboratorium yang terus berinovasi dalam bidang teknologi energi.

Ini adalah peringatan yang penting dalam kalender Indonesia. Hari Listrik Nasional juga untuk merayakan pencapaian besar yaitu adanya listrik di setiap sudut Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Latar Belakang dan Sejarah Hari Listrik Nasional

Sebelum listrik tiba di Indonesia, kehidupan sehari-hari diterangi lampu minyak, lampu gas, dan kemajuan teknologi yang sederhana. Kebayang kan detikers?

ADVERTISEMENT

Dikutip situs National Geographic, pada tahun 1897, secara umum kelistrikan di Indonesia telah dikembangkan oleh Belanda. Soal itu didukung bukti adanya ordonansi Belanda tahun 1890, yang menyatakan memberlakukan pemanfaatan tenaga listrik untuk kepentingan umum.

Perusahaan Listrik Pertama di Indonesia

Perusahaan listrik pertama di Hindia Belanda didirikan di Batavia. Lalu kantor pusat pengaliran tenaga listrik bernama Nederland Indische Electriciteit Maatschappij (N.I,E.M) didirikan di wilayah yang saat ini bernama Gambir.

Setelah berdirinya kantor pusat itu, pemerintah Hindia Belanda menerbitkan 120 perizinan untuk pengelolaan kelistrikan di 325 wilayah di Indonesia.

Sejarah kelistrikan di Indonesia kemudian dimulai. Pada saat itu, beberapa perusahaan Belanda seperti pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk menunjang produksi komoditas.

Lalu kelistrikan untuk umum mulai diberlakukan setelah perusahaan Swasta Belanda yaitu NV.Nign mulai memperluas usahanya pada bidang penyediaan listrik untuk umum.

Kemudian di tahun 1927, Pemerintah Belanda membentuk S'lands Waterkracht Bedriven (LWB). LWB adalah perusahaan listrik negara yang memegang pengelolaan PLTA Plengan, PLTA Lamanjan, PLTA Bengkok Dago, PLTA Ubrug dan Kracak di Jawa Barat, PLTA di Madiun, PLTA di Bengkulu, PLTA Tonsea Lama di Sulawesi Utara dan PLTU di Jakarta.

Ilustrasi simbol listrik.Ilustrasi simbol listrik/ Foto: Waldemar/Unsplash

Mengutip situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, setelah Belanda diusir Jepang dalam Perang Dunia II, perusahaan listrik dan gas diambil alih Pemerintah Jepang. Sehingga digantikan oleh orang-orang Jepang tenaga kerjanya.

Oleh karena itu, perkembangan perusahaan listrik Hindia-Belanda melesat. Setelah Jepang menyerah pada Sekutu dan Indonesia mengumandangkan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, badan perjuangan kemerdekaan Indonesia mengambil alih perusahaan-perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang.

Pada September 1945, delegasi dari himpunan buruh listrik dan gas menghadap Kasman Singodimedjo, yang merupakan pimpinan KNI Pusat. Mereka melaporkan dan menindaklanjuti perjuangan mereka.

Lalu, delegasi itu bersama dengan Kasman menghadap kepada Presiden Soekarno. Itu untuk melakukan penyerahan sehingga perusahaan-perusahaan listrik dan gas itu diamankan dan dikelola oleh pemerintah Indonesia.

Penyerahan itu menjadi cikal bakal penetapan peraturan pemerintah pada tanggal 27 Oktober 1945, yang membentuk Jawatan Listrik dan Gas untuk dikelola di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga.

Momentum itu pula yang diabadikan oleh pemerintah, sebagai hari untuk mengenang perjuangan dengan peringatan Hari Listrik Nasional.

Peran Penting Listrik Masa Kini

Listrik telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berkomunikasi. Ini adalah pendorong utama dalam semua aspek kehidupan modern.

Dari menghidupkan lampu di rumah, hingga mendukung industri dan sektor ekonomi yang sangat besar. Listrik adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan.

Selain itu, listrik juga memainkan peran penting dalam pelestarian lingkungan. Dengan fokus pada sumber energi terbarukan dan teknologi hijau, listrik menjadi sarana untuk memerangi perubahan iklim dan menjaga bumi.

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads