Analisis Peluang Mahfud Md-Cak Imin Berebut Suara NU di Jatim

Analisis Peluang Mahfud Md-Cak Imin Berebut Suara NU di Jatim

Muhammad Aminudin - detikJatim
Rabu, 18 Okt 2023 13:15 WIB
Mahfud Md dann Cak Imin satu pesawat ke Yogyakarta
Dua cawapres asal Jatim, Mahfud Md dan Muhaimin Iskandar. (Foto: Twitter Mahfud Md)
Malang -

Mahfud Md resmi ditunjuk menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Sosok Mahfud Md diharapkan mampu mendulang suara dari kalangan Nahdliyin, khususnya di Jawa Timur (Jatim). Mahfud Md diprediksi akan berebut suara NU dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menjadi cawapres Anies Baswedan.

"Tentu alasan memilih Pak Mahfud Md sebagai cawapres diharapkan bisa menarik suara kalangan NU," ujar pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Prof Anang Sujoko kepada detikJatim, Rabu (18/10/2023).

Anang menilai, hadirnya Mahfud Md sebagai cawapres Ganjar Pranowo semakin menguatkan bahwa Jawa Timur merupakan daerah yang paling diperhitungkan untuk memperoleh suara tinggi di Pilpres 2024. Sebab, lumbung suara terbanyak di Indonesia adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan kemudian Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud Md merupakan tokoh asal Jawa Timur dan memiliki hubungan kuat dengan Nahdliyin. Ditunjuknya Mahfud Md jadi cawapres Ganjar adalah untuk mengimbangi Cak Imin, cawapres Anies Baswedan. Sama dengan latar belakang Mahfud Md, Cak Imin juga berasal dari Jatim dan punya kedekatan dengan kiai-kiai NU.

"Ada tiga provinsi di Indonesia yang memiliki lumbung suara terbanyak, pertama Jawa Barat, kedua Jawa Timur, dan ketiga adalah Jawa Tengah. Identitas untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah itu adalah Nahdliyin, dan mayoritas di Jawa Timur itu Nahdliyin," kata Dosen FISIP UB ini.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalau bisa memegang tiga provinsi itu dengan baik, mempunyai peluang besar untuk memenangkan (Pipres). Kenapa Jawa Timur? Karena mayoritas adalah Nahdliyin, maka diharapkan orang-orang yang memang memiliki kedekatan kultural dan kalau memungkinkan iya, strukturalnya organisasi ke NU-an," sambungnya.

Menurut Anang, Cak Imin dan Mahfud Md sudah jelas punya kedekatan dengan NU. Kondisi itu menjadi pertimbangan bagi partai politik untuk meminang keduanya, tujuannya adalah bisa meraup suara besar dari kalangan Nahdliyin.

Namun, Anang menyebut peluang Mahfud Md untuk mengeruk ceruk suara NU lebih besar ketimbang Cak Imin. Walaupun Cak Imin dekat dengan kiai khos maupun kiai sepuh NU, bukan berarti bisa sepenuhnya menarik suara NU. Anang menilai Cak Imin punya histori buruk dengan Gus Dur yang akan membuat Nahdliyin berpikir ulang untuk memilihnya.

"Oleh karena itu beberapa hal, ada NU yang tidak akan masuk dukungan kepada Muhaimin. Friksi-friksi itulah yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh calon lain. Dalam hal ini Mahfud Md, maupun kita lihat dari barisan-barisan Prabowo," tukas Anang.




(hil/dte)


Hide Ads