Surabaya Terasa Panas hingga Malam Hari, Begini Penjelasan BMKG

Surabaya Terasa Panas hingga Malam Hari, Begini Penjelasan BMKG

Nabila Meidy Sugita - detikJatim
Selasa, 17 Okt 2023 12:30 WIB
People hold an umbrella while crossing the street as temperatures hit a record 45.4 degrees Celsius (113.7 Fahrenheit) in Bangkok, Thailand, April 22, 2023. REUTERS/Chalinee Thirasupa     TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi suhu panas/Foto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA
Surabaya -

Dalam beberapa hari terakhir, suhu Surabaya terasa sangat panas bahkan hingga malam hari. Kota Pahlawan dan wilayah Jawa Timur pada umumnya diperkirakan mencapai suhu tertinggi pada bulan Oktober 2023.

Prakirawan BMKG Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur memang masih dilanda cuaca panas. Suhu tertinggi di Kota Surabaya mencapai 36 derajat celsius di bulan ini.

Adapun suhu tertinggi di Surabaya tersebut berlangsung selama dua pekan terakhir. Tepatnya terjadi pada tanggal 6, 7, 12, 14, dan 16 Oktober 2023. Rata-rata suhu Surabaya dari pagi dan malam hari berkisar antara 26° C hingga 35°C.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara suhu minimun di Surabaya saat malam hari sekitar 25-26 derajat celsius. Jadi, tak heran jika akhir-akhir ini suhu panas di Surabaya terasa hingga malam hari. Meski begitu, suhu tertinggi tetap berpotensi terjadi pada siang hari.

"Untuk wilayah Surabaya potensi kondisi cuaca panas dengan suhu udara tinggi pada siang hari tentunya masih berpeluang," ucap Teguh saat dihubungi detikJatim, Selasa (17/10/2023).

ADVERTISEMENT

Teguh menjabarkan terdapat 13 wilayah di Jawa Timur dengan suhu tertinggi. Mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Madiun, Mojokerto, Ponorogo, Lamongan, Kediri, Sampang, Situbondo, Nganjuk, Jember, Ngawi, dan Jombang. Adapun suhu tertinggi berada di rentang 35°Chingga 37°C.

Suhu udara tinggi di Surabaya dan wilayah Jatim disebabkan pergerakan matahari yang sedang bergerak di bagian selatan ekuator. Akibatnya penyinaran matahari lebih intens di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.

"Bulan Oktober ini mengingat matahari sedang bergerak ke selatan ekuator, sehingga beberapa wilayah seperti wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara akan merasakan penyinaran matahari yang lebih intens, terlebih lagi sedikitnya tutupan awan," ungkapnya.

Selain disebabkan pergerakan matahari, suhu tinggi terjadi karena tidak ada hujan dalam waktu yang lama. Sedangkan, faktor lain penyebab cuaca panas ialah rendahnya kelembapan udara.

"Faktor penyebab cuaca panas adalah angin yang bertiup kencang, tidak hujan dalam waktu lama, permukaan tanah yang kering, dan rendahnya kelembapan udara," jelas Teguh.

"Penyinaran matahari intens akibat pergerakan matahari terjadi di wilayah bagian selatan Indonesia, sehingga Jawa Timur yakni Surabaya akan mengalami suhu tinggi pada siang hari di bulan ini," pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads