Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 18 Oktober 2023

Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 18 Oktober 2023

Tari Pagusa - detikJatim
Senin, 16 Okt 2023 22:36 WIB
SDN Singajaya 06, Jonggol Kabupaten Bogor selesai direvitalisasi. Kini anak-anak dapat nyaman membaca buku di perpustakaan tersebut.
Perpustakaan SDN Singajaya 06 Jonggol selesai direvitalisasi/Foto: dok. IFG Life
Surabaya -

Hari Perpustakaan Sekolah International diperingati pada 18 Oktober setiap tahunnya. Berikut ini serba-serbinya.

Hari Perpustakaan Sekolah International diperingati untuk memperkenalkan nila-nilai akan pentingnya perpustakaan sekolah. Mengutip laman resmi International School Library Month (ISLM), peringatan tahun ini mengusung tema Perpustakaan Sekolah: Tempat Bahagiaku di Mana Kreativitas dan Imajinasi Berkembang.

Tema tersebut dilandasi tema konferensi IASL (International Association of School Librarianship) tahun 2023, yaitu Perpustakaan Sekolah Berkembang: Penelitian, Kebijakan, dan Praktik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konferensi yang digelar awal Oktober lalu memberikan fakta bahwa, perpustakaan sekolah membuka pintu petualangan dan tempat magis bagi anak-anak. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat belajar maupun tempat peminjaman buku sekolah. Tempat ini menjadi tempat interaksi bersahabat antara murid dengan buku.

Perpustakaan sekolah mampu menjadi sarana murid dalam mempelajari perbedaan budaya dengan pembaca lain. Maka dari itu, selain memberikan lingkungan yang ceria kepada murid sekolah, perpustakaan sekolah juga diharapkan mampu membina lingkungan perpustakaan dalam mengenalkan dunia kepada murid sekolah.

ADVERTISEMENT

Sehingga murid akan berjelajah, mendapat ilmu baru, mengasah kreativitas dan menjadi haus akan pengetahuan. Konferensi tersebut mengarahkan perpustakaan sekolah untuk tidak hanya mendidik murid dengan membaca. Tapi juga ikut menumbuhkan daya berpikir kritis dan kreativitas mereka.

Sejarah Bulan Oktober Sebagai Bulan Perpustakaan Sekolah Internasional

Melansir situs NationalDay, orang-orang mengunjungi perpustakaan untuk mencari sumber dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka hadapi, dalam aktivitas keseharian. Mereka akan menemui pustakawan untuk menanyakan referensi buku yang bisa menjadi bahan dalam menjawab pertanyaan mereka.

Konsep pustakawan ini secara tidak langsung sudah berubah wujud menjadi mesin pencarian online yang biasa kita temui sekarang. Hal ini sesuai dengan ramalan orang di tahun 80-an bahwa perpustakaan akan menjadi ketinggalan zaman di era internet tahun 1990 sampai 2000-an.

Untuk menanggulangi ini, komunitas perpustakaan di dunia yang dihimpun dalam International Assocation of School Librarianship, merancang peringatan Hari dan Bulan Perpustakaan Sekolah International yang dicanangkan oleh Presiden IASL Dr Blanche Woolls pada 1999.

Rancangan ini diresmikan oleh Presiden IASL selanjutnya yaitu Peter Genco pada 2005. Sekolah di seluruh dunia bebas memilih waktu tertentu di bulan Oktober, untuk mengadvokasi pentingnya perpustakaan sekolah.

Seorang pelajar memindai kode QR menggunakan aplikasi Candil (Maca Dina Digital Library) untuk membaca buku secara digital di mobil perpustakaan keliling di SMK Telekomunikasi Telesandi, Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023). Mobil perpustakaan keliling Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dispusida) itu bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan minat baca serta meningkatkan budaya literasi siswa sekolah dan masyarakat umum. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/nym.Ilustrasi perpustakaan/ Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Hari Perpustakaan Sekolah Internasional 18 Oktober

Dikutip dari detikNews, Hari Perpustakaan Sekolah International diperingati pada tanggal 18 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini menyokong peranan perpustakaan di sekolah, sesuai dengan tujuan Hari perpustakaan Sekolah Internasional.

Perayaan ini sebagai bentuk gerakan pemerintah Indonesia, dalam meningkatkan angka literasi di lingkungan sekolah. Serta menjadi awal gerakan yang melahirkan sumber daya manusia unggul di masa yang akan datang.

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/dte)


Hide Ads