Peringatan hari Kanker Payudara (breast cancer day) pada tanggal 19 Oktober diperingati ratusan perempuan di Surabaya dengan melakukan olahraga pound fit. Acara ini digelar Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya.
"Karena bulan Oktober ini salah satu breast cancer. Kita mau breast center, lebih kepada payudara dan all about payudara. Ada onkologi, skrining diagnosa awal sampai ketika pasien terkena kanker kanker harus diapakan, sudah komplit disana," kata General Manager AHCC dr Silvia Haniwijaya Tjokro MKes, Minggu (15/10/2023).
Silvia menambahkan selain pound fit, juga ada skrining payudara dan sadari sendiri yang dibimbing oleh dokter bedah onkologi. Peserta diajari bagaimana mendeteksi dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengecekan sadari sendiri, bisa mengecek area payudara, ketiak hingga leher. Bila payudara mengalami nyeri ketika menstruasi, tak perlu khawatir itu karena hormon sedang tinggi. Bisa dicek h+7 setelah hari terakhir datang bulan.
Silvia menyebut sebanyak 70% pasien di AHCC Surabaya adalah kanker payudara dengan rentan usia produktif Pelayanan dan diberikan kepada pasien dengan radioterapi, kemoterapi dan konsul dokter. Tetapi pada tahap awal dapat dilakukan radiasi untuk mencegah agar kanker tidak menyebar.
"Redioterapi setiap hari ada 30-an pasien tapi gak semua kanker payudara, kanker payudaranya 70%, kemoterapi 5 per minggu. Rata-rata pasien usia 40-50 tahun, paling muda usia 38, rata-rata datang dengan stadium tinggi," jelasnya.
Penyebab breast cancer kebanyakan masih karena life style hingga genetik. Angka kesakitan nomor 1 di Indonesia ialah kanker payudara. Oleh karena itu pihaknya akan membuka breast center untuk fokus pada penanganannya.
"Makin kesini life style menyumbang nomor 1 kanker payudara, kemakan hormon. Perempuan ada suntik KB, obat-obatan. Tapo ga pasti KB itu kena (kanker payudara), tergantung gen. Life style, makan junk food dan lainnya," ujarnya.
Sementara Ayu (24), salah satu peserta pound fit yang menderita kanker sarkoma dan sedang menjalani pengobatan kemoterapi ke-7 tetap semangat mengikuti olahraga. Karena rambutnya mulai tumbuh, meski sempat down saat didiagnosa kini bangkit melawan kanker yang dideritanya.
"Saya pesen kepada peserta, untuk rutin periksa dan jangan abai kalau menemukan benjolan. Berobat yang tekun," kata Ayu.
(abq/fat)