Ratusan Ekor Sapi Jumbo Ikuti Kontes di Tulungagung

Ratusan Ekor Sapi Jumbo Ikuti Kontes di Tulungagung

Adhar Muttaqin - detikJatim
Minggu, 15 Okt 2023 17:47 WIB
Ratusan Ekor Sapi Jumbo Ikuti Kontes di Tulungagung
Kontes sapi di Tulungagung (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Ratusan ekor sapi berbagai daerah di Indonesia saling berkompetisi di ajang Kontes Sapi Tulungagung 2023. Pemenang kontes biasanya akan mengalami lonjakan harga berkali lipat.

Ketua Panitia Kontes Sapi Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Tulungagung 2023, Edi Purwanto, mengatakan para peserta berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur hingga luar pulau. Kontes yang digelar di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung tersebut menjadi ajang kompetisi untuk sapi-sapi jumbo berkualitas.

"Untuk jumlah peserta ada sekitar 320-an, terdiri dari 11 kelas, mulai dari kelas pedet jantan hingga kelas ekstrem. Peserta terjauh dari Lampung," kata Edi Purwanto, Minggu (15/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam kontes ini, panitia akan menilai sapi dari berbagai sisi, mulai bobot, bentuk kepala hingga warna. Sesi penimbangan menjadi bagian yang paling menarik perhatian, karena seluruh sapi kontes akan ditimbang secara terbuka.

Biasanya, sorak sorai penonton langsung pecah saat sapi yang ditimbang tembus di atas 1 ton. Sedangkan sapi yang gagal lolos langsung diminta balik kandang.

ADVERTISEMENT

Edi menjelaskan kontes sapi tersebut salah satu upaya asosiasi peternak dan penggemuk untuk meningkatkan semangat peternak terutama pascawabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta virus Lumpy Skin Disease (LSD).

Hal itu dinilai cukup beralasan, sebab saat wabah terjadi pada pengusaha banyak yang terpuruk, bahkan gulung tikar.

"Dampak PMK dan LSD itu sangat besar, banyak kandang-kandang besar yang di wilayah Kediri, Tulungagung, Blitar tutup. Yang kapasitas 200 ekor itu sekarang banyak yang tidak isi lagi, kalaupun isi hanya separuh," jelasnya.

Lanjut dia, antusiasme masyarakat untuk menyaksikan kontes sapi cukup tinggi. Bahkan beberapa datang dari luar pulau Jawa.

"Ada dari NTT ke sini cuma mau nonton kontes," imbuh Edi.

Edi Purwanto menambahkan peserta yang berhasil memenangkan kontes biasanya akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. Tak hanya itu pemenang kontes akan mengalami peningkatan harga jual.

"Sebelumnya itu di Karawang, sapi sebelumnya harganya Rp 46 juta, setelah menang ditawar Rp 120 juta tidak diberikan," katanya.

Salah seorang peternak asal Banyuwangi, James, mengaku menurunkan dua ekor sapi untuk berkompetisi. Meskipun belum berhasil menjadi jawara, ia cukup bangga, karena bisa melihat sapi-sapi berkualitas dari berbagai daerah.

"Saya bawa dua ekor, pedet jantan 366 kg dan calon induk 566 kg. Saya cuma pernah ikut kontes di Besuki, tapi saya senang lihat sapi istimewa semuanya," kata WNA Australia ini.

Menurutnya dengan mengikuti kontes, secara tidak langsung akan menggugah semangatnya untuk beternak dan melakukan penggemukan sapi. Disinggung soal biaya perawatan, James mengaku loyal demi sapi peliharaannya, namun ia enggan menyebutkan nominalnya. Ia justru berkelakar jika istri tahu bisa kena marah.

"Biaya, ah jangan, nggak boleh disebutkan. Nanti kena marah istri. Berapapun akan dikeluarkan," ujar James sambil tertawa.




(abq/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads