Masih dipertahankan hingga sekarang, salah satu ciri khas bengkel ketok magic tidak memperbolehkan pelanggan melihat proses reparasi. Jadi apakah benar ketok magic memang pakai sihir?
Seperti diketahui, ketok magic bermula dari teknik kenteng teter yang dilakukan pertama kali oleh Ahmad Kaselan alias Pak Turut yang merupakan warga asli Sanan Dayu, Blitar.
Adi Siswanto, cucu Pak Turut yang mewarisi ilmu berkaitan kenteng teter itu membantah bahwa teknik yang dilakukan oleh kakeknya menggunakan magic atau sihir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Adi, semua metode penanganan logam yang dilakukan kakeknya berdasarkan teknik yang bisa dipelajari semua orang.
"Bohong kalau ada yang bilang pakai sihir atau magic. Semua ada teknik yang bisa dipelajari. Seperti saya, ketika Mbah Kakung meninggal saya masih kecil. Tapi teknik kenteng teter bisa saya pelajari dari bapak saya," ungkapnya, Jumat (13/10).
Ilmu Kenteng teter dari sang kakek menjadi metode dasar bagi Adi menerima pekerjaan mereparasi bodi kendaraan yang penyok.
![]() |
Seiring perkembangan teknologi, untuk mempercepat proses kerjanya, Adi melengkapi bengkelnya dengan alat yang lebih modern.
Misalnya saja alat serupa penggaris berbahan logam dengan ujung lancip yang digunakan untuk mengukur presisi bodi yang butuh diperbaiki.
Adi mengakui bahwa selain lempengan besi sebagai alat kenteng teter, Pak Turut kakeknya memang punya ciri khas saat menangani bodi kendaraan yang penyok.
Ciri khas inilah yang dipertahankan hingga kini, yakni lokasi reparasi ketok magic ditutup terpal sehingga pemilik kendaraan tidak bisa melihat prosesnya hingga bodi kendaraan kembali normal.
"Kata bapak pernah ada kejadian, pemilik mobil yang sedang direparasi nggak tega ketika mobil kesayangannya dipukuli kakung pakai palu dan besi. Kuatir tambah rusak parah," ujarnya.
"Lalu Kakung mengakali dengan menutup pengerjaan bodi kendaraan itu dengan terpal, supaya pemilik mobil percaya sepenuhnya kerjaan kakung hingga bodinya normal. Nggak ada magic," pungkasnya.
(dpe/dte)