Sosok Pak Turut Penemu Ketok Magic Asli Blitar Berawal dari Tambal Wajan

Sosok Pak Turut Penemu Ketok Magic Asli Blitar Berawal dari Tambal Wajan

Erliana Riady - detikJatim
Jumat, 13 Okt 2023 17:05 WIB
Sejarah bengkel ketok magic yang tekniknya diciptakan Ahmad Kaselan atau Mbah Turut asal Blitar.
Ahmad Kaselan alias Pak Turut, pencipta ketok magic asal Blitar yang kini telah dikenal luas di kota-kota besar di Indonesia. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Siapa yang mengira teknik yang dipakai di bengkel ketok magic untuk mampu membenahi mobil penyok secara cepat bermula dari teknik tambal wajan dan servis perhiasan? Mulanya, Ahmad Kaselan atau Pak Turut adalah seorang tukang patri keliling.

Ahmad Kaselan lahir pada 1910 di Dusun Sanan Dayu, Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar. Semasa muda Kaselan yang berbadan kecil dan pendek itu dikenal sebagai tukang patri yang mampu menambal wajan bocor.

Dia keliling satu kampung ke kampung lain untuk menjajakan jasa tambal wajan. Tapi di luar itu dia mampu menyambung besi yang patah dan melakukan perbaikan terhadap barang apapun yang berbahan logam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemahirannya menjadi 'pawang' logam membuatnya dikenal juga sebagai tukang servis beragam perhiasan. Baik perhiasan tembaga, perak, perunggu bahkan emas. Hingga beberapa toko perhiasan di Kota Blitar memercayakan perbaikan perhiasan kepadanya.

Salah satu pemilik toko emas di Kota Blitar, Koh Siang adalah salah satu pelanggan tetap yang mempercayakan servis perhiasan emas kepada Kaselan yang beristri enam. Hingga suatu hari Koh Siang berkontribusi besar pada terciptanya teknik kenteng teter.

ADVERTISEMENT

Suatu hari, Koh Siang memanggil Kaselan dan memintanya melihat mobilnya yang bermasalah di bagian sasis. Kaselan pun menemukan bagian sasis mobil milik Koh Siang yang bengkok. Kepada sang pemilik, Kaselan mengaku bisa memperbaikinya.

Sejarah bengkel ketok magic yang tekniknya diciptakan Ahmad Kaselan atau Mbah Turut asal Blitar.Cucu Ahmad Kaselan alias Pak Turut, Adi Siswanto yang ditemui detikJatim di bengkelnya di Jalan Masjid, Bangsri, Nglegok, Blitar. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)

Kaselan yang di kemudian hari juga dikenal dengan nama Pak Turut itu pun membuat beberapa alat bantu dari logam untuk memulihkan sasis mobil yang bengkok. Dengan alat itu dia bisa memulihkan sasis mobil itu dalam waktu yang singkat.

"Dari sinilah metode kenteng teter itu ditemukan. Kenteng itu logam ditarik dengan kuat, lalu diteter atau dipukul terus menerus sampai bentuknya kembali seperti semula," tutur cucu Pak Turut, Adi Siswanto saat ditemui detikJatim di bengkelnya di Jalan Masjid, Bangsri, Nglegok, Jumat (13/10/2023).

Momen itulah, kata Adi, yang menjadi titik balik perjalanan hidup Ahmad Kaselan. Keberhasilannya memperbaiki sasis mobil Koh Siang yang penyok mendatangkan pasien-pasien baru dari kolega Koh Siang hingga makin banyak mobil pelanggan datang dengan beragam masalah pada bodinya.

Begitu banyaknya mobil yang antre untuk diteter membuat bengkel utamanya di Sanan Dayu tidak muat. Padahal penanganan masalah bodi di bengkel itu sudah dibantu 25 orang yang dikenal sebagai murid-murid utama Kaselan.

Antrean mobil pasien memaksa Kaselan memperluas lokasi usaha. Dia membeli sebidang tanah di Desa Bangsri, Nglegok untuk bengkel Kenteng teter yang lebih luas. Nama Pak Turut pun makin moncer jadi jujugan orang yang ingin kendaraannya mulus lagi.

Informasi tentang bengkel kenteng teter di Bangsri dengan cepat menyebar di Jawa Timur. Murid Pak Turut pun makin banyak. Setidaknya ada 40 mekanik yang turut mengoperasi bodi kendaraan yang terkenal dikerjakan dalam waktu relatif cepat dan sempurna itu.

Hingga di puncak kejayaannya, Pak Turut mengalami musibah. Dia terjatuh, kepalanya membentur kayu tiang dapur. Pak Turut sempat dibawa ke rumah sakit di Kota Blitar, hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada 1985.




(dpe/dte)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjatim

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads