Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan tidak ada anggota Fraksinya di DPR RI yang bernama Fauzi. Fauzi adalah nama yang disebut oleh keluarga Dini Sera Afrianti (29) hendak memberikan santunan agar mau damai. Fauzi juga disebut sebagai suruhan Edward Tannur, anggota Fraksi PKB, ayah Gregorius Ronald Tannur (31) tersangka pembunuhan Dini.
Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri mengaku sudah mengecek daftar kader sampai level kabupaten/kota.. Menurutnya, tidak ada satu pun anggota DPRD Sukabumi maupun kader PKS di Sukabumi yang bernama Fauzi, seperti disebutkan oleh keluarga Dini.
"Saya juga sudah cek di teman humas (PKS) Kabupaten Sukabumi, ya, di segala macam (termasuk DPRD Sukabumi) juga tidak ada yang namanya Fauzi. Jadi ya saya pikir patut ditanyakan. Atau minimal ada koreksi dari berita tersebut, tidak ada anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang bernama Fauzi," katanya ketika dihubungi detikJatim, Kamis (12/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenai anggota Fraksi PKS di DPR RI, sebelumnya Mabruri menyebutkan bahwa totalnya ada 50 orang. Dia mengklaim bahwa seluruh anggota itu tidak ada yang bernama Fauzi.
"Saya sudah cek dan koordinasi sama Humas di Fraksi, ya. Dari 50 anggota Fraksi PKS tidak ada satu pun yang namanya Fauzi," ujarnya.
Jubir PKS itu mengaku telah meneliti data anggota DPR RI F-PKS, termasuk yang berbeda komisi dengan Edward Tannur seperti disebutkan oleh keluarga Dini. Dia pastikan bahwa tidak ada satu pun yang bernama Fauzi.
"Kan, itu disebutnya beda komisi, walaupun dia beda komisi dengan Pak Edward Tannur, berarti dia tetap di DPR RI kan? Makanya saya cek, Pak Edward Tannur komisi berapa, terus Anggota PKS di komisi lain tidak ada dari 50 itu. Berarti ada kesalahan. Mungkin bukan dari PKS atau bagaimana," ujarnya.
Mabruri menduga ada kesalahan penyebutan apakah itu oleh pengacara keluarga Dini maupun oleh keluarga Dini sendiri yang menyatakan bahwa orang suruhan Edward Tannur bernama Fauzi yang datang ke Sukabumi dari PKS.
"Di berita itu disebutkan beda komisi atau apalah namanya, tetapi satu pun tidak ada yang namanya Fauzi. Jadi saya pikir ada kesalahan dari penyebutan nama partainya kalau betul itu di DPR RI ya. Jadi ya saya pikir patut ditanyakan. Atau minimal ada koreksi dari berita tersebut," kata Mabruri.
Sebelumnya, Elsa Rahayu Agustin, adik kandung Dini menyatakan bahwa orang yang mendatangi keluarganya pada Selasa itu mengaku bernama Fauzi dan merupakan seorang perantara. Pria itu mengaku diminta ayah Ronald datang ke rumahnya di Sukabumi untuk memberikan santunan dan menyampaikan pesan soal rencana kedatangan ayah tersangka.
"Namanya Fauzi sebagai perantara, mengaku dari PKS. Katanya dia beda komisi sama ayahnya tersangka. Ayah tersangka nyuruh dia untuk datangi rumah kami untuk ngasih santunan tanpa sepengetahuan kuasa hukum kami," kata Elsa dalam video yang dibagikan Dimas Yemahura.
Tidak hanya itu, Elsa juga menyebutkan bahwa orang suruhan itu juga meminta keluarga Dini untuk tidak menyampaikan kepada tim kuasa hukumnya, termasuk orang lain, bahwa Edward Tannur akan berkunjung ke rumah keluarga mereka.
"Terus katanya jangan ada yang tahu, keluarga Ronald mau datang ke rumah (Dini). (Orang suruhan itu) datang ke sini Selasa, 10 Oktober 2023. Keluarga ingin tersangka tetap dihukum seberat-beratnya seadil-adilnya," kata Elsa berbarengan dengan ayah dan ibu Dini.
Atas dugaan intervensi itu, Dimas Yemahura selaku kuasa hukum keluarga Dini menegaskan bahwa dirinya dan tim kuasa hukum keluarga Dini lainnya akan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap oknum-oknum yang mendatangi keluarga Dini. Bila terbukti mereka melakukan upaya intervensi atas suruhan Edward Tannur, dia mengaku tidak segan untuk melakukan langkah hukum.
"Dan kami tim kuasa hukum akan melakukan tindakan lebih lanjut terhadap oknum-oknum tersebut, dan bila memang terbukti pejabat tersebut melakukan tindakan itu maka kami akan melakukan proses hukum lebih lanjut," tegasnya.
Sementara itu, Edward Tannur menampik melakukan intervensi di kasus ini. Ia mengaku belum bertemu dengan penyidik kepolisian dan menyebut, dirinya belum pernah bertemu dengan Ronald yang kini dipenjara.
"Ada berita-berita yang kita lihat (menyebut) ada intervensi dari orang tuanya, saya sungguh serahkan semua (ke polisi), sampai hari ini saya belum bertemu dengan anak saya," kata Edward dalam konferensi pers, Selasa (10/10) dalam rekaman suara yang diterima detikJatim pada Rabu (11/10).
(dpe/dte)