Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra melayat ke rumah duka Adnan Wisnu di Trenggalek. Pemuda 19 tahun itu tewas usai menjadi korban pengeroyokan. Polisi berkomitmen menangkap para pelaku.
Teddy mendatangi rumah duka di Kelurahan Kelutan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek didampingi sejumlah pengurus PSHT Kota Kediri. Ia menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya korban dalam insiden pengeroyokan di Jalan Inspeksi Brantas Kediri.
"Kami turut berduka cita, semoga diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," kata AKBP Teddy Chandra, Minggu (8/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kejadian itu, Kapolres berkomitmen menangani kasus yang menimpa korban secara profesional dan menangkap para pelaku pengeroyokan.
Saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus yang terdiri dari personel Satreskrim, Satintel, polsek jajaran, dan dibantu langsung Jatanras Polda Jatim.
"Kami langsung bergerak cepat sejak peristiwa terjadi. Timsus kami bentuk, dan hari ini di-back up oleh jatanras dari Polda Jatim," ujarnya.
Dalam proses penyelidikan ini, polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi. Tak hanya itu, polisi juga memeriksa sejumlah kamera pengawas (CCTV) yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Teddy mengimbau masyarakat dan anggota PSHT untuk bersabar serta menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian. Pihaknya berjanji akan memproses secara maksimal.
"Polisi akan bertindak profesional" tegas AKBP Teddy.
Di sisi lain, Kapolres mengimbau kepada seluruh anggota PSHT untuk tidak melakukan konvoi di wilayah Kota Kediri. Sebab, aksi tersebut dapat mengganggu konsentrasi kepolisian dalam melakukan pengungkapan, juga dapat mengganggu ketertiban umum.
Ketua PSHT Cabang Kediri Pusat Madiun Agung Sediana mengimbau seluruh warga PSHT menahan diri. Ia meminta rekan-rekannya tidak bergerak ke Kota Kediri.
"Percayakan perkara ini pada pihak berwajib yakni kepolisian, mari kita doakan supaya kasus ini terang benderang dan pelaku bisa segera terungkap," kata Agung.
(irb/iwd)