Kota Pasuruan menjadi tuan rumah gelaran MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) tingkat Jawa Timur tahun 2023. Pemerintah telah meluncurkan logo dan maskot MTQ ke-30 Jawa Timur 2023.
Sebelum diresmikan, ada lomba pembuatan desain logo dan maskot MTQ ke-30 Jawa Timur. Dari 150 desain, terpilih satu logo dan maskot karya peserta asal Tangerang. Peresmian logo dan maskot itu diresmikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Gelaran MTQ ke-30 Jawa Timur dibuka pada Jumat 29 September 2023. Sesuai jadwal, MTQ tingkat provinsi ini akan berlangsung selama 10 hari sehingga berakhir pada 8 Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Logo MTQ Jawa Timur 2023
Dilansir dari unggahan Instagram @jatimpemprov, logo MTQ 2023 terdiri dari tugu pahlawan, Al-Qur'an terbuka, garis diagonal, bintang, mihrab, dan kubah masjid. Berikut makna logo MTQ ke-30 Jawa Timur.
Logo MTQ ke-30 Jawa Timur. Foto: Situs Resmi Kelurahan Mandaranrejo Pasuruan |
1. Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan memvisualisasikan bangunan ikonik yang terdapat di Kota Pasuruan, yang bermakna ketangguhan, kekokohan, dan pertumbuhan masyarakat Kota Pasuruan.
2. Al-Qur'an Terbuka
Lambang Al-Qur'an yang terbuka merepresentasikan Al-Qur'an benar-benar dibaca, dipahami, didalami, serta dipelajari isi kandungan di dalamnya.
3. Garis Diagonal
Garis diagonal yang terletak di atas mushaf Al-Qur'an melambangkan masyarakat Kota Pasuruan mengalami kemajuan dalam mempelajari, memahami, dan mempraktikkan isi Al-Qur'an.
4. Bintang
Lambang bintang di sini menyimbolkan sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Terlepas dari itu, bintang juga dapat bermakna cahaya yang dapat diumpamakan sebagai Tuhan yang menjadi cahaya bagi umat manusia.
5. Mihrab
Mihrab mengisyaratkan tempat paling dekat dengan Allah, tempat imam mengimami jemaah ketika salat. Mihrab dapat diartikan agar umat manusia semakin dekat kepada Allah SWT.
6. Kubah Masjid
Kubah masjid yang terbentuk pada bagian atas dan bawah logo disimbolkan sebagai masjid yang dijadikan sebagai pusat MTQ, yang ditujukan untuk masyarakat mempelajari serta menghafal Al-Qur'an.
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)













































