Sejumlah siswa SD di Situbondo diketahui menyayat lengannya sendiri dengan alat yang dibeli dari pedagang keliling di sekolah karena mengikuti tren di TikTok. Polisi menelusuri dan merazia intensif sejumlah pedagang penjual mainan seperti yang dimaksud oleh para siswa.
Satuan Samapta Polres Situbondo memelototi para pedagang di sekitar sekolah dengan cara menggelar razia. Sasarannya para pedagang mainan yang biasa mangkal di sekolah-sekolah.
"Sampai saat ini kami memang belum menemukan," jelas Kapolres Situbondo Dwi Sumrahadi Rakhmanto saat dikonfirmasi pada Kamis (5/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menegaskan bahwa polisi akan terus melakukan patroli seraya mengimbau kepada para pedagang yang berjualan di sekolah-sekolah di area Situbondo agar melapor ke polisi.
"Kami sedang mendalami motif pedagang menjual mainan yang lantas disalahgunakan siswa untuk melukai tangannya sendiri itu," ujarnya.
Lebih jauh dia menerangkan para pedagang mainan tetap boleh menjual berbagai mainan atau peralatan yang memang diperlukan oleh siswa dalam menunjang proses belajar di sekolah.
"Saya saja mendengarnya juga miris. Semoga ke depan tak akan terjadi lagi kejadian seperti itu," kata Dwi.
Sebelumnya, fenomena siswa SD melukai lengannya sendiri dengan alat kesehatan berbentuk stik yang biasa dipakai untuk mengecek kadar diabetes. Fenomena itu dimungkinkan terjadi di banyak SD dan SMP lain di Situbondo, bahkan di luar Situbondo.
Para siswa SD yang masih berusia antara 10 tahun hingga 12 tahun itu mengaku melakukan itu untuk mengikuti tren di TikTok agar terlihat keren. Mereka membeli alat itu dari salah seorang pedagang keliling yang berjualan di sekitar sekolah.
(dpe/fat)