Khofifah Indar Parawansa kembali menjadi primadona di percaturan politik nasional belakangan terakhir. Namanya dikaitkan dengan Prabowo Subianto. Khofifah santer dikabarkan dibidik jadi Ketua Tim Sukses (Timses) dan juga cawapres Prabowo di Pilpres 2024.
Mencuatnya kabar Khofifah jadi Ketua Timses Prabowo ini didengungkan oleh Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad. Munculnya nama Khofifah tak terlepas dari pengalaman dan jaringannya yang luas.
"Nama Khofifah memang ada sebagai salah satu opsi, calon untuk ketua timses. Sejak lama, Khofifah dianggap sebagai figur yang penting untuk kemenangan Pak Prabowo baik di tingkat nasional dan di Jatim," kata Anwar Sadad, Minggu (24/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, di edisi pilpres 2014 dan 2019, Khofifah sempat menjadi menjadi Timses Joko Widodo dan berhasil memberi dampak signifikan.
"Beliau kenyang pengalaman, jaringan luas, punya basis massa real Muslimat NU," tambah Sadad.
Kabar tersebut makin kuat ketika pendakwah sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mendadak mendatangi Gedung Negara Grahadi, Senin (25/9/2023) sore. Gus Miftah tersenyum ketika awak media menanyakan apakah dirinya hendak melobi Khofifah menjadi Ketua Timses Prabowo.
"Ya silaturahmi. Nanti tunggu saja saya ketemu ibu dulu ya," ungkap Gus Miftah.
Gus Miftah sendiri diketahui telah melabuhkan dukungannya pada Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Beberapa waktu lalu, dia mengaku mendapat petunjuk untuk mendukung Prabowo Subianto. Prabowo memberikan tugas khusus kepada Gus Miftah.
Tugas kepada Gus Miftah itu tertulis dalam surat tugas yang diberikan Prabowo saat menghadiri Milad ke-11 Pondok Pesantren Ora Aji, 8 September 2023 lalu. Intinya, Gus Miftah diminta untuk bersilaturahmi dengan para alim ulama, habaib, tokoh masyarakat, dan seluruh rakyat Indonesia guna memohon doa restu serta dukungan kepada Prabowo di Pilpres 2024.
Pertemuan tertutup antara Gus Miftah dengan Khofifah di Grahadi itu berlangsung selama 75 menit. Usai pertemuan, Gus Miftah bersama Khofifah keluar bersama.
Selepas pertemuan, Gus Miftah malah menebar kode jika Khofifah layak jadi cawapres Prabowo. Dia yakin warga NU pasti bangga jika Khofifah jadi cawapres.
"Kapasitas ya. Kita sebagai orang NU ya mana nggak dukung, nggak bangga kalau orang NU jadi cawapres. Kalau kapasitas pasti ada, makanya kita doa yang baik. Peluangnya ada Insyaallah (sebagai cawapres Prabowo)," beber Gus Miftah.
Gus Miftah juga menyinggung soal mandat yang diberikan Prabowo untuk sowan ke para ulama. Khusus untuk Khofifah, Gus Miftah mengaku masih bermusyawarah dengan mantan Mensos RI itu.
"Ya mungkin kalau saya dapat tugas dari Pak Prabowo untuk sowan ke para masyayikh, habaib, gus, dan para tokoh, iya. Apakah sowan saya ke Bu Khofifah salah satunya itu? Ya bisa jadi," jelas Gus Miftah.
"Ya, memutuskan sesuatu bagi kita di kalangan ahlussunnah tidak mudah. Ma khoba manistakhoro wala nadima manistasyara, artinya tidak akan rugi orang-orang yang istikoroh, tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah. Hari ini kapasitas bermusyawarah. Secara pribadi saya sudah istikoroh, makanya saya yang muda ngajak musyawarah yang sepuh," sambungnya.
Hasil Survei Prabowo-Khofifah di Jatim
Merujuk hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Khofifah menjadi salah satu nama cawapres yang menonjol di Jatim. Tingkat elektebilitas Khofifah tinggi. Dia berada di posisi kedua di bawah Mahfud Md yang santer dikabarkan bakal dipinang Ganjar Pranowo.
"Dalam elektabilitas cawapres di Jatim, Mahfud tertinggi angkanya 18,3%, kemudian disusul Khofifah Indar Parawansa di angka 15,5%, dan Muhaimin Iskandar 13,7%. Ada juga nama Agus Harimurti Yudhoyono 13,5%, Erick Thohir 12,1%, dan Sandiaga Uno 10,6%," papar Direktur ARCI Baihaki Sirajt, Senin (25/9).
Elektabilitas Khofifah secara individu boleh saja berada di posisi kedua, namun ketika simulasi digandengkan dengan Prabowo, keduanya unggul. Berdasar simulasi survei ARCI, pasangan Prabowo-Khofifah jadi nomor satu di Jatim dengan perolehan 40,7%. Mereka unggul tipis dari Ganjar-Mahfud Md yang memperoleh 39,6%.
"Prabowo saat gandeng Khofifah angkanya di 40,7%. Selisihnya masih dalam batas margin of error. Sementara Anies-Muhaimin di angka 18,2%," tambah Baihaki.
Survei ARCI sendiri dilakukan pada 5-15 September 2023. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota Jatim. Survei ARCI memiliki margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Lantas, ke mana arah politik Khofifah di 2024? Baca halaman selanjutnya...