7 Kepala Staf TNI Angkatan Darat Kelahiran Jawa Timur

7 Kepala Staf TNI Angkatan Darat Kelahiran Jawa Timur

Tari Pagusa - detikJatim
Rabu, 04 Okt 2023 17:00 WIB
Ilustrasi Zeni TNI AD
Ilustrasi Zeni TNI AD/Foto: Grandyos Zafna/detikcom
Surabaya -

Tanggal 5 Oktober ditetapkan sebagai hari ulang tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Terdapat tiga matra TNI, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Masing-masing matra dipimpin oleh kepala staf TNI yang bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Dilansir dari laman resmi TNI, pemberian nama TNI melalui jalan panjang. Pada 5 Oktober 1945, TNI pada awalnya bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Nama diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) karena ada perbaikan susunan menyesuaikan dasar militer internasional. Akhirnya pada 3 Juni 1947, presiden meresmikan nama TNI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama ini diberikan sebagai usaha pemerintah dalam menyatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat. Sekaligus menyempurnakan perjalanan tentara dalam bertempur dan berjuang menegakkan kedaulatan negara.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Kelahiran Jawa Timur

Kepala Staf TNI Angkatan Darat telah berganti hingga 33 kali. Dari puluhan prajurit terbaik itu, tujuh di antaranya kelahiran Jawa Timur. Berikut nama-nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat berasal dari Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

1. Bambang Utoyo (1955-1955)

Bambang Utoyo lahir di Tuban, 20 Agustus 1920. Ia menjabat Kepala Staf TNI AD ke-4 pada 27 Juni 1955 hingga 28 Oktober 1955.

Ia wafat di Bonn, Jerman Barat, 4 Juli 1980. Pemerintah menaikkan pangkatnya menjadi Jenderal atas jasanya pada 1 November 1997.

2. Rudini (1983-1986)

Rudini lahir di Malang, 15 Desembar 1929. Ia menjadi Kepala staf TNI AD ke-14 pada 1 Maret 1983-7 Juni 1986. Ia juga menjabat Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Pembangunan V yang dipimpin Soeharto.

Ia terjun ke dunia politik sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum pada 7 Juni 1999. Rudini meninggal di Jakarta pada 2 Januari 2006 dikarenakan serangan jantung.

3. Try Sutrisno (1986-1988)

Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, Try Sutrisno menghadiri pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Akademi Militer (IKAM) periode 2017-2022, di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Senin (1/05/2017).Try Sutrisno. Foto: Rengga Sancaya

Try Sutrisno lahir di Surabaya, 15 November 1935. Ia menjabat Kepala Staf TNI AD ke-15. Ia juga berkecimpung ke dunia politik dan pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia periode 1993-1998 mendampingi Presiden Soeharto.

4. Wismoyo Arismunandar (1993-1995)

Wismoyo lahir di Bondowoso, 10 Februari 1940. Ia menjabat Kepala Staf TNI AD ke-17 pada 6 April 1993-13 Februari 1995. Wismoyo pernah menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Ipar Presiden Soeharto ini juga pernah digadang-gadang sebagai calon Panglima ABRI di masa pemerintahan Soeharto.

5. Raden Hartono (1995-1997)

Lahir di Madura, 10 Juni 1941. Ia menjabat Kepala Staf TNI AD ke-18 pada 13 Februari 1995 sampai 13 Juni 1997. Raden Hartono juga pernah menjabat Menteri Penerangan pada 1997 hingga 1998, dan Menteri Dalam Negeri selama tiga bulan pada 1998.

6. Agustadi S. Purmono (2007-2009)

Agustadi lahir di Surabaya, 6 Agustus 1952. Ia menjabat Kepala Staf TNI AD ke-25 pada 28 Desember 2007 sampai 9 November 2009. Ia pernah berpartisipasi dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada 1975.

Ia juga turun ke dunia politik dan menjabat anggota DPR RI pada 1992-1999. Ia kemudian menjabat Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

7. Moeldoko (2013-2013)

Kepala Staf Kepresidenan MoeldokoMoeldoko Foto: Aulia Damayanti/detik.com

Moeldoko lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Ia menjabat Kepala Staf TNI AD ke-28 sejak 20 Mei 2013 sampai 30 Agustus 2013. Saat ini Moeldoko menjabat Kepala Staf Kepresidenan dalam kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Presiden Jokowi sejak 18 Januari 2018.

Dalam karier militernya, Moeldoko juga pernah menjabat sebagai Panglima TNI dalam masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/sun)


Hide Ads