Seekor rusa ditemukan mati gosong di lahan sisa kebakaran Gunung Arjuno pada 9 September. Belum diketahui berapa banyak satwa mati imbas kebakaran sejumlah gunung di Jatim. Tidak hanya satwa, imbas kebakaran gunung niscaya berdampak pada flora yang habitatnya berada di sejumlah gunung.
Salah satunya seperti flora di Gunung Bromo. Ada bermacam jenis tanaman yang hangus akibat kebakaran Gunung Bromo. Baik rumput Malelo di Savana, pohon Cemara Gunung dan Mentigi, Adasan, juga Akasia, dan kemlandingan.
Tidak hanya berdampak pada flora dan satwa, kebakaran hutan di sejumlah gunung di Bromo juga berimbas kepada masyarakat setempat. Salah satunya jaringan air bersih yang terputus. Imbas kebakaran hutan di Gunung Bromo misalnya, mengakibatkan terputusnya saluran air bersih ke 6 desa di Kecamatan Sukapura. Warga terpaksa mencari air bersih lebih jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran sejumlah Gunung di Jatim terjadi sejak Agustus. Fenomena kekeringan ekstrem imbas El Nino jadi faktor penentu kebakaran cepat meluas. Tapi ulah manusia juga sangat merusak. Berikut ini ringkasan kebakaran hutan yang bikin sejumlah gunung di Jatim merintih sejak September hingga Oktober 2023.
1. Kebakaran di Gunung Arjuno dan Welirang
Rusa anakan ditemukan mati gosong di puing kebakaran Gunung Arjuno di jalan sikut sisi barat Sumber Air Putuk Bunder Lereng Ringgit. Darmanto, salah satu relawan menyebutkan tidak bisa ditentukan apakah rusa itu mati karena kebakaran atau karena ditembak pemburu.
"Tidak bisa dilihat apakah sebelumnya ditembak pemburu liar atau karena terjebak kebakaran. Tubuhnya sudah hangus," ujarnya, Sabtu 9 September.
Kebakaran Gunung Arjuno sejak 26 Agustus telah meludeskan 4.796 hektare lahan dan hutan. Sebanyak 56% di antaranya ada di wilayah Pasuruan. Luas lahan terbakar di Pasuruan mencapai 2.724 hektare. Disusul Kota Batu 909,93 hektare, Kabupaten Malang 807,35 hektare, dan Kabupaten Mojokerto sekitar 330,86 hektare.
Upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Arjuno melibatkan banyak relawan dengan cara manual hingga helikopter water bombing. Ada dugaan kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuno sisi Pasuruan yang terus meluas dan baru dinyatakan padam 18 September 2023 akibat ulah pemburu liar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa geram. Dia meminta agar warga menghentikan perburuan liar yang juga terjadi pada tahun sebelumnya.
"Alam memberikan pelajaran pada kita. Maka apa yang terkonfirmasi kemungkinan adanya perburuan liar, saya mohon, tahun lalu juga begitu, tahun sebelumnya juga begitu. Jadi tolong dijaga alam kita, hutan kita. Perburuan liar ini PR bersama, kasus yang muncul tiap tahun itu berulang lagi, berulang lagi," kata Khofifah, Minggu 3 September.
Kebakaran di Gunung Arjuno sisi Pasuruan yang padam ternyata memunculkan titik api baru di wilayah Kota Batu pada 19 September 2023. Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan titik api baru itu berada di sekitar blok Curah Lirang, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Agung memastikan bahwa tim pemadaman darat membuat sekat bakar selebar 1,5 meter mengelilingi blok curah untuk mencegah api meluas. "Hasil observasi dari tim pemadaman darat dengan dibuatnya sekat bakar telah berhasil membuat api tak menyebar dan dipastikan sudah tidak ada bara api," terang Agung.
Sementara itu kebakaran hutan juga terjadi di Gunung Welirang dan menjalar ke wilayah Mojokerto hingga jalur pendakian sempat ditutup total. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Mojokerto Abdul Khakim mengatakan kebakaran hutan Gunung Welirang menjalar ke wilayahnya sejak Senin 4 September.
![]() |
2. Kebakaran di Gunung Bromo
Rehabilitasi pepohonan di area Gunung Bromo yang terbakar butuh waktu 3-5 tahun. Pemulihan ekosistem savana atau rumput butuh waktu 1-2 bulan. Rehabilitasi itu akan dilakukan seiring keinginan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menghadirkan New Bromo.
Kebakaran di Bromo sudah terjadi beberapa kali. Pada Jumat 1 September, sejumlah pintu masuk ke wisata Bromo ditutup imbas kebakaran yang kembali terjadi di kawasan Padang Savana Kaldera Tengger.
Penutupan akses wisata untuk memperlancar pemadaman kebakaran hutan itu telah termuat dalam surat resmi yang ditandatangani Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardani pada Jumat 1 September. Penutupan itu bertujuan untuk kelancaran pemadaman kebakaran hutan.
Sempat dibuka kembali pada 5 September, TNTBS selaku pengelola kembali menutup akses masuk wisata Bromo setelah terjadi kebakaran di blok savana, tepatnya di Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies. Penyebabnya kali itu imbas flare yang digunakan rombongan wisatawan yang melakukan prewedding.
Kali itu, kebakaran di Gunung Bromo terus meluas hingga mencapai 989 hektare. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebutkan estimasi kerugiannya mencapai Rp 8,3 miliar.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani mengungkapkan bahwa estimasi luas area yang terdampak kebakaran hingga 14 September 2023 sebesar kurang lebih 989 hektare.
"Untuk estimasi nilai kerugian akibat kebakaran hutan kurang lebih Rp 8.344.741.000," terang Septi kepada detikJatim, Rabu (27/9/2023).
Dalam kasus kebakaran Gunung Bromo ini polisi menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) asal Lumajang sebagai tersangka. Dia adalah manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer yang disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan itu.
Lima orang lainnya masih berstatus saksi, di antaranya pasangan pengantin Hendra Purnama (39) pengantin pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan pengantin wanita Pratiwi Mandala Putri (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Kemudian saksi lainnya MGG (38) selaku kru prewedding asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, ET (27) crew pre wedding asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya dan ARVD (34) selaku juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.
Kebakaran Gunung Ijen hingga Gunung Lawu. Baca di halaman selajutnya.
3. Kebakaran di Gunung Ijen
Lereng Gunung Ijen hangus terbakar. Lahan perhutani yang hangus terbakar itu diperkirakan mencapai 20 hektare. Titik utama terjadinya kebakaran itu di Petak 102 B dan 103 A, di wilayah Perhutani Pos 2, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso.
Kabid Kedaruratan BPBD Bondowoso Yuliono menjelaskan bahwa luasan wilayah hutan yang terbakar sejak 19 September tersebut sekitar 20 hektare dan terus menjalar ke wilayah utara.
Selain menghanguskan lahan hijau di lereng tersebut, sejumlah vegetasi tumbuhan juga mati akibat dilalap api, diantaranya jenis ilalang kering dan semak belukar.
Kebakaran gunung berapi di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso dengan ketinggian 2.386 meter di atas permukaan laut itu diketahui juga ulah manusia.
Seorang pelaku pembakaran hutan dan lahan di wilayah Ijen diamankan. Dugaan sementara, tindakan pelaku merupakan salah satu penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Ijen selama ini.
Pelaku yang diamankan tim Satgas Karhutla Polres Bondowoso yakni inisial AR (48), warga Desa Sempol, Ijen. Pelaku langsung dibawa ke Polres Bondowoso untuk pemeriksaan intensif.
AR diduga melakukan pembakaran tidak hanya kali ini saja. Dia melakukan itu bersama sejumlah warga lainnya. Kapolres Bondowoso AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan bahwa pelaku membakar hutan dengan lebih dulu membersihkan ranting, rumput, serta ilalang kering.
"Setelah membakar lahan itu pelaku langsung meninggalkan lokasi. Setelah api padam, dia lalu datang lagi melanjutkan pembersihan lahan yang sudah hangus terbakar," bebernya.
Pengakuan sementara pelaku, pembakaran itu dilakukan untuk membuka lahan milik Perhutani yang hendak dia pakai sebagai lahan pertanian untuk dikelola sendiri.
"Ini yang terus kami kembangkan secara intensif. Apakah memang untuk digunakan sendiri, atau mungkin lahan itu akan diperjualbelikan pengelolaannya," kata Bimo.
4. Kebakaran di Gunung Orak-arik Trenggalek
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) juga terjadi di wilayah Trenggalek pada 28 September. Wakil Kepala Administratur (Waka ADM) Perhutani Kediri Munawar Sukowati meyebutkan kebakaran terjadi di hutan Gunung Orak-arik tepatnya di petak 114A RPH Gandusari, BKPH Karangan.
Menurut Munawar, kebakaran hutan tersebut terjadi sejak pukul 16.30 WIB. Titik kebakaran diduga berasal dari sisi barat. Kondisi lahan yang kering membuat api dengan cepat membesar dan merembet hingga ke puncak Gunung Orak-arik.
Munawar menambahkan proses pemadaman terpaksa dilakukan secara manual, karana lokasi kejadian terjal dan tidak bisa dijangkau mobil pemadam kebakaran.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut, karena masih dalam proses penyelidikan.
"Yang terbakar ini serasah kering. Kalau untuk tegakannya pohon rimba campuran, ada mahoni, jati dan lain-lain. Soal penyebab masih belum bisa kami pastikan," kata Munawar.
![]() |
5. Kebakaran di Gunung Lawu
Baru-baru ini, Mbok Yem, Pemilik warung di puncak gunung menolak dievakuasi padahal kebakaran tengah melalap sebagian hutan dan lahan di gunung Lawu. Dia menangis sambil menolak tawaran petugas yang bermaksud untuk mengevakuasi dirinya.
Momen itu terekam video berdurasi 39 detik yang dilihat detikJatim. Mbok Yem tampak memakai jaket warna abu-abu dan berkerudung merah serta bersarung kotak-kotak. Dalam video itu Mbok Yem didampingi seorang relawan laki-laki.
"Aku ora nyuwun mudun yo mas. Nyuwun dungo wae (Aku tidak minta turun ya mas. minta doanya saja), mugo-mugo ae kulo diparingi kuat, slamet teng mriki (semoga saja saya diberikan kekuatan, selamat di sini)," imbuh Mbok Yem.
Baca juga: Riwayat Kebakaran Gunung Lawu |
Hutan Gunung Lawu di wilayah Ngawi kembali terbakar. Kali ini titik api muncul di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo sejak Minggu 24 September.
Ketua Relawan Ilham Rescue Anang Sulistiyo menyebutkan wilayah yang terbakar masuk kawasan Gunung Gede area Gunung Lawu sisi utara Ngawi. Hingga kini tim relawan masih berupaya melakukan pemadaman agar kebakaran tidak merembet hingga wilayah Magetan.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Lawu terus meluas. Dari data Dinas Kehutanan Jatim hingga Senin (1/10) sore, luas area terbakar di kawasan Gunung Lawu mencapai 1.100 hektare.
"Jumlah itu merupakan akumulasi dari kejadian kebakaran selama musim kemarau tahun ini di Gunung Lawu," kata Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto kepada detikJatim, Selasa (3/10/2023).
Untuk menangani kebakaran ini, Gatot menyebut pihaknya telah meminta bantuan BNPB agar helikopter yang telah difungsikan untuk water bombing di Gunung Arjuno beberapa waktu lalu, bisa diperbantukan dalam penanganan karhutla di Gunung Lawu.
Sembari menunggu kedatangan helikopter water bombing, Gatot menyatakan saat ini tim BPBD Jatim bersama gabungan tim BPBD Kabupaten Ngawi dan BPBD wilayah Madiun Raya masih terus melakukan pemadaman melalui jalur darat
6. Kebakaran di Gunung Bancak Magetan
Seperti yang dikhawatirkan, kebakaran hutan di Gunung Lawu merembet hingga ke Gunung Bancak di Magetan. Sisi selatan Gunung Bancak yang merupakan anak Gunung Lawu terbakar sejak Senin dini hari pukul 02.00 WIB.
"Dapat kabar tadi pagi hutan Gunung Bancak juga terbakar," ujar Ketua Relawan Ilham Rescue, Anang Sulistiyo, saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (2/10/2023).
Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan membenarkan kebakaran hutan di Gunung Bancak. Dia menyebutkan saat ini diupayakan mendatangkan water bombing ke lokasi tersebut.
"Water bombing dari kementerian LHK insyaAllah akan datang, mohon doanya ya," kata Ridwan.