.webp)
Akhirnya petugas pun tidak bisa memaksa untuk mengevakuasi Mbok Yem. Saat ini, Mbok Yem masih bertahan di warungnya.
Dalam rekaman video berdurasi 39 detik yang dilihat detikJatim, tampak Mbok Yem dengan kondisi baik-baik saja. Ia mengenakan jaket warna abu-abu dan berkerudung merah serta bersarung kotak-kotak. Dalam video, Mbok Yem didampingi seorang relawan laki-laki.
Dengan berbahasa Jawa, Mbok Yem menjelaskan alasan mengapa dirinya tak mau turun dan ingin bertahan di puncak Gunung Lawu. Saat perekam video menanyakan kondisinya, Mbok Yem mengaku sehat dan tidak perlu untuk dievakuasi.
"Sehat mas, aku sehat nek kene (sehat mas aku sehat di sini). Pokok aku ora arep jaluk medun (pokoknya aku tidak minta untuk turun)," ucap Mbok Yem dari video yang dilihat detikJatim, Selasa (10/3/2023).
"Aku tetep nek kene ae. Warungku slamet kabeh slamet nek kene. (Aku tetap di sini saja. Warungku selamat semua di sini)," sambung Mbok Yem.
Mbok Yem terus meminta petugas agar tidak mengevakuasinya. Mbok Yem juga meminta doa untuk keselamatannya
"Aku ora nyuwun mudun yo mas (Aku tidak minta turun ya mas). Nyuwun dungo wae (minta doanya saja), mugo-mugo ae kulo diperingati kuat slamet teng mriki (semoga saja saya diberikan kesehatan kekuatan selamat disini)," imbuh Mbok Yem.
Di akhir video, Mbok Yem masih meminta agar ia tidak dievakuasi. Suaranya bergetar seraya menahan tangis.
"Aku nek dijak mudun tarah ora gelem mudun (Aku kalau diajak turun memang tidak mau turun). Aku ora medun, aku nek kene ae (Saya tidak turun, saya disini saja," tambah Mbok Yem sambil menahan tangis.
Sebelumnya, pemilik warung di puncak Gunung Lawu, Mbok Yem tak dievakuasi meski kebakaran melalap sebagian hutan dan lahan di gunung tersebut. Petugas menyebut, Mbok Yem menolak untuk dievakuasi dari puncak Gunung Lawu dan masih memilih bertahan di warungnya.
"Tidak mau dievakuasi (Mbok Yem)," ujar Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (3/10/2023).
(hil/dte)
