Ngeri! Siswa SD Situbondo Sayat Lengan Sendiri Tiru Tren di TikTok

Ngeri! Siswa SD Situbondo Sayat Lengan Sendiri Tiru Tren di TikTok

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Senin, 02 Okt 2023 16:02 WIB
Boy showing STOP gesture with his hand. Concept of domestic violence and child abuse. Copy space
Ilustrasi siswa SD menyayat lengannya untuk mengikuti tren di Situbondo (Foto: Getty Images/iStockphoto/gan chaonan)
Situbondo -

Fenomena siswa Sekolah Dasar (SD) menyayat lengannya sendiri tengah terjadi di Situbondo. Mereka disebut melakukan aksi ini untuk mengikuti tren di media TikTok.

Adanya tren aksi ini di kalangan pelajar SD juga menyebar melalui media sosial dan grup aplikasi percakapan. Para siswa SD itu menggores atau menyayat lengannya sendiri menggunakan alat kesehatan berbentuk stik yang biasanya digunakan untuk mengecek kadar diabetes.

Siswa SD yang disebut berusia sekitar 10 hingga 12 tahunan itu mengaku membeli alat tersebut dari salah seorang pedagang keliling yang berjualan di sekitar sekolahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini terungkap dari ditemukan lengan salah seorang siswa kelas V SD di wilayah Kota Situbondo yang lengannya dipenuhi luka goresan.

Kejadian ini lantas dilaporkan salah seorang guru sekolah itu kepada kepala sekolahnya. Ini dilakukan untuk koordinasi agar segera ada tindakan terkait fenomena itu.

ADVERTISEMENT

Pihak sekolah kemudian melakukan tindakan dengan langsung memeriksa semua siswa. Mereka berkoordinasi dengan jajaran sekolah lain hingga dilakukan pengecekan terhadap seluruh siswa.

"Di sekolah kami ternyata ditemukan sekitar 10 siswa lebih yang lengannya juga tersayat. Kami langsung melakukan pembinaan dan memanggil orang tuanya," kata seorang kepala sekolah sebuah SD di kawasan Kota Situbondo kepada detikJatim, Senin (2/10/2023).

Pihaknya langsung melaporkan fenomena ini ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo. Ini agar segera ada upaya menelusuri fenomena itu ke sekolah lainnya.

"Kami juga menutup sementara akses para pedagang keliling yang berjualan di sekolah. Karena dari pengakuan siswa, mereka membeli alat itu dari pedagang keliling di sekolah," tandasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads