.webp)
Sebulan berlalu, lebih dari setengah warga Kota Batu telah memilah dan mengolah sampah sendiri. Namun, masih ada oknum yang malas mengelola sampah dan lebih memilih membuang sampah sembarangan di sungai dan pinggir jalan.
Karena itulah, Pemkot Batu akan memperketat pengawasan, salah satunya dengan memasang CCTV di beberapa titik. Menurut Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai, saat ini pihaknya masih melakukan survei titik-titik yang perlu diberi CCTV, seperti beberapa alur sungai hingga jalan sepi.
"Saat ini kami masih melakukan survei titik-titik mana yang akan dipasang CCTV multi fungsi. Titik-titik yang menjadi fokus pemasangan CCTV tersebut, seperti di beberapa alur sungai, jalan sepi, dan titik lain yang telah ditentukan setelah dilakukan survei," ujarnya, Sabtu (30/9/2023).
Ia menjelaskan, CCTV tersebut juga untuk menambah titik pantau pengawasan lalu lintas kendaraan. Sekaligus berfungsi mengawasi keamanan serta memantau kebersihan dan keindahan kota.
Kamera CCTV itu, lanjut Aries, akan terhubung langsung ke Command Center Kota Batu di Jalan Bukit Berbunga, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu. Jadi, petugas akan mengawasi oknum yang membuang sampah sembarangan.
Apabila ada oknum yang tertangkap kamera CCTV membuang sampah sembarangan, maka akan dikenakan sanksi berupa sidang tipiring berdasarkan peraturan lingkungan yang ada. Harapannya oknum pembuang sampah sembarangan menyadari kesalahannya.
"Ketika nanti semua masyarakat telah tereduksi dengan baik. Saya yakin, Kota Batu akan jadi yang terbaik dalam hal pengelolaan sampah. Sebab, Kota Batu telah melakukan pengelolaan sampah dari sumbernya. Bukan lagi melakukan pengelolaan sampah dari TPA," tuturnya.
Ia menyampaikan, masyarakat sebenarnya tidak perlu membuang sampah sembarangan. Pasalnya, petugas kebersihan yang telah disiagakan di masing-masing wilayah akan mengambil sampah warga.
Dengan catatan, sampah itu sudah terpilah, tapi jika belum dipilah maka tidak akan diambil petugas kebersihan. Langkah ini dilakukan untuk membiasakan masyarakat agar mau memilah sampah sejak dari rumah.
Sehingga persoalan sampah menumpuk di TPA tidak lagi terjadi. "Sekitar 60 persen masyarakat sudah mengubah pola hidupnya untuk mengelola sampah secara mandiri. Ternyata tidak ada kesulitan yang dihadapi," bebernya.
(irb/dte)
