Kisah Biarawati Surabaya Lulus Kuliah dari Unusa

Kisah Biarawati Surabaya Lulus Kuliah dari Unusa

Esti Widiyana - detikJatim
Jumat, 29 Sep 2023 15:10 WIB
Biarawati Margaretha mendapat predikat sarjana dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)
Biarawati Margaretha mendapat predikat sarjana dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)/(Foto: tangkapan layar Instagram Margaretha)
Surabaya -

Mendengar nama kampus Nahdlatul Ulama (NU), tentu berpikir semua mahasiswanya memeluk agama Islam hingga berasal dari NU. Namun, siapa sangka di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), ada biarawati yang menjadi mahasiswa, bahkan mampu menyelesaikan perkuliahan hingga akhirnya diwisuda.

Ia merupakan biarawati Margaretha Kolo, salah satu wisudawan beragama Katolik yang menuntaskan perkuliahannya di Program Studi Gizi Unusa.

Awalnya, warga Oekolo, NTT ini tak mengerti harus berkuliah di mana ketika sampai di Kota Pahlawan. Akhirnya, salah satu temannya merekomendasi Unusa. Margaretha pun sempat ragu masuk ke kampus Islam itu. Tapi, ia diyakinkan sejumlah pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan saat mendaftar, ia langsung ditemui Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie dan meyakinkannya bahwa tidak ada diskriminasi dalam lingkungan kampus meski berbeda keyakinan.

"Saya merasa sangat diterima di Unusa dan saya memaknainya sebagai sebuah panggilan untuk berada di kampus yang mahasiswanya sebagian besar beragama Islam. Tidak ada kekhawatiran apapun dalam diri saya," kata Margaretha, Jumat (29/9/2023).

ADVERTISEMENT

Pada saat menjadi mahasiswa baru, perempuan kelahiran Oekolo, 30 Mei 1994 ini mengaku sempat merasa ada hal tak biasa. Ia menyadari tak seperti mahasiswa mayoritas di Unusa.

"Awal perkuliahan menjadi pusat perhatian mahasiswa lain. Sebab tidak mengenakan jilbab sebagaimana mahasiswa muslim lainnya, tetap mengenakan pakaian biarawati saat kuliah," jelasnya.

Selain Margaretha, di Unusa juga ada mahasiswa beragama selain Islam. Yakni Ni Komang Sukrati, yang merupakan mahasiswa beragama Hindu, Suryaningtyas beragama Kristen dan Yuni Safritri Rambu Rauna Bela beragama Katolik.

Semua mahasiswa yang memeluk agama selain Islam merasa senang dan nyaman tanpa ada diskriminasi saat tak mengenakan hijab di perkuliahan.

Sementara itu, Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie menghadirkan empat rohaniawan Katolik, Kristen, Hindu dan rohaniawan Islam saat mewisuda 1.071 mahasiswanya. Empat rohaniawan itu mendampingi pengambilan sumpah para wisudawan terlenatik dari empat agama tersebut.

"Karena peserta pelantikan dan pengambilan sumpah diikuti empat agama, maka kami menghadirkan empat rohaniawan untuk mendampingi pembacaan sumpah atau janji. Ini menunjukkan pula bahwa peserta didik Unusa memang tidak hanya yang beragama Islam," pungkasnya.




(hil/dte)


Hide Ads