Banyak anak muda di Kabupaten Blitar memilih menikah di luar Kantor Urusan Agama (KUA). Padahal, pemerintah memberikan fasilitas gratis jika mereka melangsungkan akad nikah di KUA.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) No 48 Tahun 2014, menikah di KUA sama sekali tidak ada pungutan biaya alias gratis. Namun, peraturan tersebut berlaku dengan syarat pelaksanaannya berlangsung pada hari kerja dan jam operasional KUA, yakni Senin sampai Jumat pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Apabila akad nikah berlangsung di luar kantor KUA dan/atau di luar hari dan jam kerja, maka akan ada biaya nikah sebesar Rp600.000. Biaya tersebut nantinya akan masuk ke dalam kas negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun biaya nikah di KUA gratis, pengantin tetap harus mengeluarkan uang untuk biaya administrasi pencatatan pernikahan di KUA sebesar Rp 30.000.
Meski ada fasilitas gratis yang disediakan negara melalui KUA, namun 80 persen gen-Z di Kabupaten Blitar lebih memilih menikah di luar KUA.
Kasi Bimais Kantor Kemenag Kabupaten Blitar Mukhroji mencatat, sejak Januari hingga Akhir Agustus tahun 2023, ada sebanyak 5.409 pasangan yang menikah. Namun dari angka itu, ada 4.492 pasangan memilih menikah di luar KUA dan hanya 915 pasangan yang menikah di KUA.
"Ya sekitar 80 persen yang memilih menikah di luar KUA. Alasannya beragam, ada yang lokasi KUA jauh, ada yang mau foto pengantin dengan dekor bagus. Ada yang memang keluarga besar ingin dimeriahkan di rumah," papar Mukhroji kepada , Jumat (29/9/2023).
Sementara itu, pasangan gen-Z yang menikah di KUA memang memilih berhemat untuk ijab kabul. Selain itu, Mukhroji juga mengakui hanya beberapa KUA di Kabupaten Blitar yang sudah menyediakan backdrop dekorasi menarik untuk ijab kabul. Warga sekitar KUA yang sudah menyediakan fasilitas itu, lebih banyak yang memilih melakukan pernikahan di dalam KUA.
Satu diantara gen-Z yang memilih menikah di luar KUA itu adalah Soni. Warga Kecamatan Wlingi ini punya alasan rela mengeluarkan dana lebih banyak untuk menggelar ijab kabul sekaligus pesta pernikahan di rumahnya. Selain sekalian reuni keluarga besar, dirinya yang merupakan anak bungsu ingin membahagiakan orang tuanya.
"Lebih banyak memang kalau nikah di luar KUA. Tapi saya sama calon istri itu patungan. Kami memang ingin mengumpulkan saudara dan teman-teman untuk ikut mendoakan dan mensyukuri pernikahan kami. Bagi saya, ini moment sekali seumur hidup dan semoga selamanya...Aamiin," pungkasnya.
(hil/fat)