Kebakaran kandang itu baru diketahui tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika dua pekerja baru tiba di lokasi kandang. Mereka sudah melihat asap mengepul tebal ke udara dan beberapa bagian kandang telah dilalap di jago merah.
"Saya sama Pak Gesang datang itu api sudah besar. Sudah ke mana-mana. Saya lalu telepon Pak Kholis pemilik kandang, ngasih tahu kalau kebakaran," papar seorang pekerja, Ipan kepada petugas dari Polsek Binangun saat diminta keterangan, Jumat (29/9/2023).
Begitu pemilik kandang datang, mereka dibantu warga sekitar berusaha memadamkan api yang makin membesar. Petugas Damkar yang menerima laporan, baru tiba di lokasi kejadian setengah jam kemudian.
Proses pemadaman dan pembasahan membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Banyak material bangunan mudah terbakar hingga hanya tersisa tiang dan puing-puing bangunan. Menurut keterangan pemilik kandang, sebanyak 8 ribu ayam broilernya mati terpanggang saat api menjalar dengan cepat.
"Keterangan pemilik kandang, ada 8 ribu ekor ayam broiler mati akibat kebakaran ini. Kalau kisaran harganya sekitar Rp 72 juta. Sedangkan kerusakan bangunan kandang ditafsir sekitar Rp 200 juta," jelas Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiono saat dikonfirmasi detikJatim.
Kondisi kandang ayam berbahan bambu itu hampir 100 persen ludes terbakar. Petugas kepolisian yang memeriksa lokasi kejadian hanya menemukan potongan kayu tiang terbakar dan ribuan bangkai ayam broiler yang terbakar hidup-hidup. Menurut pemilik kandang, kemungkinan besar api muncul akibat korsleting listrik. Namun, pihak kepolisian tidak berani memastikan sebelum dilakukan olah TKP.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran. Api cepat menjalar, karena material kandang memang full bambu dan kayu. Kita tunggu saja hasil olah TKP soal penyebab kebakaran," tukas Udiono.
(hil/dte)