Pasangan bakal capres dan cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berkunjung ke Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi disambut ratusan pendukungnya yang tergabung dalam barisan Manis Banyuwangi. Dalam sambutannya Cak Imin mengumpamakan dirinya adalah Air Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Pasangan AMIN tiba di Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi sekitar pukul 10.00 WIB. AMIN mengawali kedatangannya dengan berziarah makam leluhur pendiri pondok pesantren Darussalam Blok Agung lalu dilanjutkan dengan silaturahmi ke ratusan pendukung. Kemudian Cak Imin berpidato.
"Saya sowan di sini mau lapor, ternyata saya nggak jadi nyapres, tapi nyawapres. Kenapa? Ini perlu saya ceritakan. Kulo, PKB, dan seluruh rencang-rencang meniko (teman-teman itu) kalau diibaratkan adalah air dari sumber perjuangan politik Ahlusunnah wal Jamaah. Air dari sumber gunung Nahdlatul Ulama. Perjuangan politik berupa air yang mengalir meniko, InsyaAllah, nyuwun pangestune, mewarisi aliran politik Ahlusunnah wal Jamaah," ujarnya, Kamis (28/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia ceritakan bahwa sebelum menjadi pasangan bakal cawapres Anies Baswedan dirinya mencoba terus mengalirkan 'aliran air Aswaja' yang telah dia jalani sejak era kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo.
"Lah air meniko mengalir terus seiring perkembangan zaman. 10 tahun mengalir bersama Pak SBY: kula dados menteri, Pak Saifullah Yusuf dadi menteri, pak Alwi Shihab dadi menteri. Niku air Ahlusunnah wal Jamaah. 10 tahun berikutnya bersama Pak Jokowi dan tambahan 1 pasukan lagi namanya Kiai Ma'ruf Amin. Jek eling opo ora? Alhamdulillah. 10 tahun bersama pak jokowi air ini mengalir terus," ujarnya.
Dia pun merasa memiliki tanggung jawab untuk terus mengalirkan air Aswaja itu pada Pemilu 2024. Salah satu upaya yang telah dia tempuh untuk tetap mengalirkan air Aswaja itu adalah dengan bergabung bersama koalisi pendukung Prabowo Subianto. Tapi ternyata keputusan itu menurutnya membuat aliran air Aswaja justru terhenti.
"Sebagai tanggung jawab mengalirkan politik Ahlussunnah wal Jamaah, air ini juga mengalir mencari jalan yang terbaik buat Indonesia di masa yang akan datang. Air ini mencoba, seperti Kiai Hisyam (Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung) lihat, mengalir ke Pak Prabowo. Mencoba mengalir karena kacamata buminya sepertinya bagus, kayaknya sama Pak Prabowo cocok. Tapi ternyata kabar langite kurang apik," katanya.
Cak Imin juga menyebutkan bahwa sebelum dirinya gagal berkoalisi dengan Prabowo Subianto, ada seorang kiai asal Malang yang sudah memberikan peringatan kepada dirinya.
"Ada salah satu kiai dari Malang, nggak usah saya sebut namanya nanti kalian nggrogi. Ada salah satu kiai yang sejak awal saya sowani, Kiai nyuwun pandongane, nyuwun restune, PKB memutuskan koalisi dengan Gerindra. Jawaban kiai itu 'tak delok langite kok ora ketok.' Tapi karena saat itu sudah jalan akhirnya berjalan terus. Berjalan terus sampai pada titik bulan Agustus tanggal 28 air ini mulai mandek," ujarnya.
Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi Kiai Haji Ahmad Hisyam Syafaat menyambut kedatangan AMIN dengan mengucap syukur dan menyatakan bahwa tagline Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar akan membuat bingung Bawaslu.
"Selamat datang di Pondok Pesantren Darussalam ini, dan AMIN ini akan bikin bingung Bawaslu, kenapa? Kalau di luar dilarang menyebut AMIN nggak apa-apa, tapi kalau di musala dan masjid usai mengucapkan Waladhdholin, masak dilarang mengucap AMIN?" Ungkap KH Hisyam Syafaat.
Hisyam berharap pasangan AMIN akan membawa keberkahan bagi Bangsa Indonesia.
"Semoga pasangan AMIN ini memberi keberkahan dan kerahmatan bagi Indonesia," pungkasnya usai memberi sambutan.
(dpe/fat)