Korban dugaan pelecehan asal Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, korban, mendatangi undangan BK pada Rabu (27/9/2023) siang.
Selama proses klarifikasi berlangsung dia harus menjawab sejumlah pertanyaan dari BK terkait pengaduan yang disampaikan.
"Ditanyakan kronologinya, terus saya sampaikan semua yang terjadi pada saya," kata korban di gedung DPRD Tulungagung.
korban menegaskan laporan yang sebelumnya dia sampaikan ke pimpinan DPRD sengaja dia lakukan untuk mendapat keadilan atas pelecehan yang dia alami.
"Tujuan saya tidak untuk mencari sensasi atau apapun, saya minta keadilan. Saya menjaga harga diri saya sebagai perempuan," jelasnya.
Awalnya korban sempat menganggap pelecehan itu bisa diselesaikan kekeluargaan. Namun karena mendengar kabar terduga pelaku akan melapor, hal itu membuatnya kesal.
Dia pun memberanikan diri untuk melaporkan hal itu ke pimpinan DPRD Tulungagung.
"Katanya dia mau lapor atau apa. Kalau saya memang nggak benar-benar mau dilecehkan, nggak mungkin saya berani lapor ke sini," jelasnya.
Terkait peristiwa itu, korban meminta pelaku MS dan istrinya keliling ke lingkungan sekitar rumahnya untuk meminta maaf ke para tetangga dan mengakui perbuatannya.
"Saya minta Pak MS sama istrinya keliling ke lingkungan saya minta maaf, mengakui kesalahannya. Bukan saya ke sini memfitnah. Tadi Pak Ketua BK menyampaikan iya nanti disampaikan ke Pak MS," imbuhnya.
Sebelumnya, MS diduga telah melecehkan korban pada Kamis 24 Agustus. Saat itu korban hendak memundurkan mobil, tiba-tiba dihampiri MS dan dicolek dagunya.
Tak hanya itu, MS juga kembali mendatangi rumah korban dengan alasan meminta es batu. Namun karena korban baru saja mandi dan berada di kamar, ia meminta MS mengambil sendiri di kulkas.
"Assalamualaikum, saya jawab Wa'alaikumsalam apa Om, minta es katanya. Sampeyan ambil sendiri di kulkas, aku barusan mandi. Terus katanya ndelok-ndelok (lihat) kayak gitu, saya bilang ojo (jangan)," jelasnya.
Lanjut dia, MS kemudian menghampiri pintu kamar korban dan menggedor-gedor sambil menggoyangkan tuas pintu. Aksi MS akhirnya terhenti setelah anak korban bangun.
"Anak saya yang kelas 3 SMA bangun, kemudian MS pergi, malu," ujarnya.
(dpe/iwd)