Rumah sakit milik Pemkab Ponorogo mendadak jadi buah bibir di media sosial. Pasalnya, rumah sakit tipe D di Kecamatan Kauman ini memiliki nama yang tak biasa dan cukup unik yakni Hospitel Bantarangin.
Nama itu pun jadi perbincangan warganet. Padahal rumah sakit ini belum diresmikan meski sudah rampung proses pembangunannya. Menanggapi hal itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan alasannya kenapa memilih nama Hospitel Bantarangin.
"Kita bicara psikologi. Kalau sudah masuk rumah sakit, orang setengah sakit jadi sakit. Kita mencoba mengubah mindset itu," tutur Giri kepada wartawan, Senin (25/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Giri menambahkan awalnya ingin memberi nama Bantarangin Hospital, namun menurutnya nama itu kurang pas. Dia pun akhirnya memilih serapan kata Hospital menjadi Hospitel. Hospitel sendiri merupakan gabungan dari kata hospital dan hotel, sehingga meskipun rumah sakit namun pelayanannya seperti hotel.
"Supaya pelayanannya mirip-mirip hotel, karyawan yang ada di depan atau front office menyambut pasien dengan ramah, senyum, nyaman," terang Giri.
Menurutnya, dengan pelayanan yang baik bisa membuat tingkat kesembuhan pasien meningkat. Karyawan tidak boleh ada yang cemberut, harus senyum.
"Maka namanya Hospitel Bantarangin, jadi mirip-mirip kayak hotel pelayanannya," tandas Giri.
Plt Direktur Operasional Hospitel Bantarangin, drg Enggar Tri Adji menjelaskan rumah sakit plat merah ini akan beroperasi pada bulan November mendatang.
Ada enam poliklinik, yakni penyakit dalam, poliklinik obgyn, poliklinik anak, poliklinik bedah, poliklinik umum dan poliklinik gigi.
"Kebutuhan kita sekitar 85 hingga 125 tenaga kesehatan. Sambil menunggu nakes terisi, nanti ada bantuan tenaga medis dari RSUD dr Harjono," ujar Enggar.
(abq/iwd)