Kekeringan ekstrem yang terjadi di Trenggalek semakin meluas. BPBD Trenggalek terus menggelontorkan bantuan air bersih.
Kepala BPBD Trenggalek Stefanus Triadi Atmono, mengatakan enam kecamatan yang terdampak kekeringan adalah Karangan, Pule, Suruh, Panggul, Dongko dan Kecamatan Munjungan.
"Sedangkan jumlah desanya ada 9, yaitu Ngrencak, Besuki, Banjar, Mlinjon, Suruh, Tanggaran, Jatiprahu, Cakul dan Ngulankulon," kata Triadi Atmono, Senin (25/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kondisi wilayah yang terdampak kekeringan rata-rata kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih, sebab mata air maupun sumur yang biasanya menjadi andalan warga telah mengering.
"Sehingga meminta bantuan air bersih ke BPBD Trenggalek," ujarnya.
Untuk penanggulangan bencana krisis air ini, BPBD Trenggalek terus menyuplai kebutuhan air bersih warga secara secara bergiliran. Empat unit mobil tangki dioperasikan untuk seluruh kecamatan terdampak.
"Selain dari BPBD, beberapa stakeholder juga ikut memberikan bantuan air bersih, seperti PMI dan dinas sosial," imbuhnya.
Triadi menambahkan krisis air di wilayah Trenggalek diprediksi masih akan terjadi hingga bulan Oktober mendatang. Hal itu sesuai prediksi puncak musim kemarau dari BMKG.
"Di beberapa titik terkadang ada hujan ringan, tapi belum berpengaruh terhadap krisis air. Kalau dari ramalan BMKG, kemarau masih akan terjadi hingga Oktober mendatang," jelasnya.
(dpe/fat)