Ini Alasan yang Bikin Geram Demonstran hingga Ancam Tutup Jembatan Suramadu

Ini Alasan yang Bikin Geram Demonstran hingga Ancam Tutup Jembatan Suramadu

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 25 Sep 2023 12:12 WIB
Demo Suramadu
Demonstran menuju ke bentang tengah Jembatan Suramadu. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya - Massa dari ormas Madura Asli (Madas) hari ini demo di Jembatan Suramadu. Mereka bahkan siap untuk menutup akses Suramadu.

Ketua Umum Madas Berlian Ismail Marzuki mengatakan, mereka kesal karena sering terjadi kecelakaan di wilayah Kecamatan Tanah Merah, Galis, dan Blega, Bangkalan. Kecelakaan itu disebabkan oleh truk pengangkut garam.

"Di mana truk tersebut meneteskan cairan garam yang bercampur oli, sehingga membuat jalan licin dan menyebabkan terjadinya kecelakaan tunggal di antaranya motor, bahkan mobil juga kena dampak lincinya jalanan. Sudah memakan 3 korban yang tewas di dalam kejadian yang berbeda dan masih banyak juga korban yang luka-luka yang disebabkan jalanan yang licin," kata Berlian kepada detikJatim, Senin (25/9/2023).

Berlian mengaku, kejadian tersebut sudah sangat meresahkan warga. Bahkan, warga setempat sempat memprotes kepada Dishub Kabupaten Bangkalan dan Sat Lantas Polres Bangkalan.

Menurutnya, pihaknya juga sempat beberapa kali melakukan sweeping ke truk-truk yang bermuatan garam tersebut. Mereka mendata truk- truk yang bermuatan garam dari berbagai perusahaan.

"Pada saat sweeping tim dari Ormas Madas, Dishub, dan Lantas Kabupaten Bangkalan ditemukan beberapa perusahaan dan perorangan (petani garam) yang berasal dari Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep yang didominasi oleh kabupaten di luar Bangkalan. Dari rapat koordinasi lintas sektoral tersebut, tidak dihadiri satupun asosiasi pengusaha garam maupun yang atas nama perorangan, termasuk Dishub Kabupaten Sumenep," ujarnya.

Dari hasil dari rapat koordinasi tersebut, sambung Berlian, disepakati untuk melakukan imbauan oleh Dishub 3 kabupaten kepada perusahaan garam, petani garam, dan asosiasi angkutan garam. Harapannya, supaya tidak menyebabkan ceceran air garam maupun oli di jalanan.

"Hasil yang kedua melakukan sweeping, tetapi hasil dari rapat kordinasi tersebut tidak membuat efek jera kepada pengusaha garam maupun asosiasi angkutan garam, bahkan ormas Madas koordinasi dengan asisten 1 Kabupaten Bangkalan yang kemudian melakukan penyemprotan jalanan yang kena tetesan air garam," tuturnya.

Dari persoalan tesebut, Berlian menegaskan tidak ada dampak apapun kepada pelaku pengusaha garam maupun asosiasi angkutan garam yang menyebabkan kecelakaan. Sehingga, pihaknya merasa kecewa kepada seluruh pemangku kebijakan yang dianggap tidak memberikan tindakan tegas terhadap pengusaha yang menyebabkan jalanan licin.

"Oleh sebab itu, kami mengutuk keras terhadap pelaku usaha garam dan mengutuk keras kepada pemangku kebijakan yang tidak bertindak tegas, karena apapun yang dilakukan pengusaha garam dan asosiasi angkutan garam telah abai kepada keselamatan orang lain. Oleh karenanya, kami merasa perlu menyampaikan suara, aspirasi, dan kritik yang sedikit keras dalam rangka menuntut adanya respons, kepedulian, solusi," tutupnya.


(dpe/dte)


Hide Ads