Dear Mahdi, Kapan Minta Maaf Usai Tendang Lawan Futsal saat Selebrasi Sujud

Round-up

Dear Mahdi, Kapan Minta Maaf Usai Tendang Lawan Futsal saat Selebrasi Sujud

Amir Baihaqi - detikJatim
Minggu, 24 Sep 2023 07:00 WIB
Viral atlet futsal ditendang saat sujud syukur di Porprov Jatim
Aksi Mahdi (baju putih), atlet futsal Kota Malang menendang lawannya saat selebrasi sujud syukur di Porprov Jatim (Foto: Tangkapan Layar)
Malang -

Panitia Disiplin (Pandis) telah memperbarui surat keputusan sanksi atas aksi penendangan atlet futsal Kabupaten Blitar yang sebelumnya ada kekeliruan. Hasilnya, Pandis menjatuhkan sanksi larangan bermain M Mahdi Ansarullah yang terbukti menendang.

Meski demikian, hingga saat ini Mahdi belum ada permintaan maaf secara terbuka atau langsung kepada Hanafi Jauhari, atlet futsal Kabupaten Blitar. Apalagi kepada M Rafael Moreno, rekan setimnya yang jadi korban salah sasaran sehingga dibully netizen di media sosial.

Aksi sembunyi Mahdi ini kemudian membuat KONI Kota Malang turun tangan dan memintanya untuk meminta maaf kepada Hanafi. Hal ini disampaikan langsung Ketua KONI Kota Malang Djoni Sudjatmoko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah minta teman-teman cabor PSSI Kota Malang untuk segera menyelesaikan permasalahan ini. Insyallah hari Senin (25/9/2023) mendatang, dari PSSI Kota Malang akan berangkat ke Blitar," ujar Djoni.

Ia mengatakan upaya ini dilakukan agar persoalan yang terjadi karena perbuatan Mahdi bisa segera diselesaikan. Dia tidak ingin persoalan tersebut terus berlarut-larut dan berdampak pada pikiran para atlet.

ADVERTISEMENT

"Kami juga sudah koordinasi dengan KONI Provinsi Jawa Timur dan pada intinya mereka meminta agar permasalahan ini bisa segera terselesaikan," ungkap Djoni.

Menurut Djoni, persoalan tendangan Mahdi ke Hanafi sebenarnya sudah selesai. Namun karena videonya viral, maka persoalan pun terangkat lagi.

"Tapi gak papa, karena sudah viral dan untuk menunjukkan KONI di Jawa Timur solid. Maka pada Senin besok atlet bersama PSSI dan perwakilan KONI Kota Malang menuju ke Kabupaten Blitar," katanya.

Perbuatan Mahdi ternyata tak hanya merugikan secara fisik Hanafi. Namun juga rekan setimnya Rafael Moreno yang turut kena getahnya. Karena gegara Pandis salah menyebut dan menjatuhkan sanksi, Morena jadi bulan-bulanan netizen.

Selanjutnya, orang tua Moreno sebut anaknya jadi korban fitnah.

Sementara itu, Budy Iskandar, orang tua Moreno mengaku hingga kini dari pihak KONI Kota Malang mupun Pandis Porprov Jatim belum ada yang menghubungi anaknya untuk klarifikasi secara langsung. Budy bahkan menyebut anaknya merupakan korban fitnah.

"Dari pihak KONI, pelatih sampai sekarang belum pernah menghubungi kami sebagai korban fitnah. Jadi saya berjalan sendiri membersihkan nama anak saya," kata Budy kepada detikJatim.

Menurut Budy, ia sebenarnya sudah ke kantor KONI Kota Malang untuk minta klarifikasi, namun tak pernah mendapat jawaban yang memuaskan dan berbelit-belit.

"Sampai saya ke kantor KONI sama anak saya minta klarifikasi siapa yang menerbitkan ini. Masih ndak diberitahu. Ya jawabannya normatif gitu. Ya mungkin takut salah atau apa. Jadi saya memohon hak jawab, klarifikasi. Ini tuntutan saya ke KONI ini sudah viral se-Indonesia," jelasnya.

"Efeknya anak saya di-bully netizen se-Indonesia berimbas ke mental anak saya. Saya mohon kepada KONI memfasilitasi press conference dengan media. Biar berimbang. Anak saya gak melakukan kok difitnah seperti ini," imbuh Budy.

Tak hanya KONI Kota Malang, lanjut Budy, pandis juga belum menghubungi anaknya maupun dirinya untuk sekedar minta maaf. Padahal anaknya butuh dukungan setelah jadi korban fitnah dan sasaran amuk netizen.

"Tidak ada (minta maaf dari Pandis) kita bukan minta ditelepon dulu, ya bentuk dukungannya. Jadi anak saya mati-matian, tapi kalau ada masalah gini tidak di-back up atau didampingi. Yang saya sesalkan tidak ada komunikasi kami sebagai korban," bebernya.

"Saya harap pandis, KONI punya itikad lah. Kita ini korban gak dipikir menulis seperti itu melaporkan ke wartawan efeknya seperti apa gak dipikir kan. Hanya untuk menyelamatkan satu orang ini," tandas Budy.

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)


Hide Ads