Berikut ini empat mazhab dalam ilmu fikih. Mulai Mazhab Hanafi hingga Mazhab Hanbali.
Kaidah-kaidah dalam ilmu keislaman disusun secara sistematis seiring dengan proses ijtihad di kalangan para ahli, dan pendiri mazhab dalam hukum Islam.
Syariat-syariat ini menjadi hukum dan aturan dengan tujuan dan maksud tertentu, sehingga menjamin kemaslahatan umat Islam di dunia dan akhirat. Dalam Islam, hukum dan aturan tersebut bersumber utama dari Al-Qur'an maupun hadis Nabi Muhammad SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 7 Habib Terkenal Asal Jawa Timur |
Oleh karena itu, kaidah fikih mempunyai peran penting dalam memudahkan pemahaman seseorang terkait persoalan hukum Islam. Terbentuknya kaidah fikih ini berlandaskan pada empat pemikiran atau mazhab.
Berikut ini uraian mengenai mazhab dalam ilmu fikih, yang dihimpun detikJatim dari situs IDR UIN Antasari Banjarmasin.
Baca juga: 10 Contoh Pidato Maulid Nabi 2023 |
![]() |
Mazhab dalam Ilmu Fikih:
1. Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi merupakan pemikiran yang menciptakan kaidah-kaidah fikih yang berasal dari kumpulan pendapat Imam Hanafi, yang diriwayatkan para muridnya dan para pengganti mereka.
Dalam mengambil kesimpulan kaidah-kaidah fikih, Imam Hanafi menggunakan pokok-pokok pikiran dalam menetapkan hukum suatu perkara, di antaranya Al-Qur'an, Al-Sunah, Aqwalu al-sahabah (ucapan para sahabat, ijma, dan yang paling banyak Al-Qiyas, al-Istihsan, serta Urf (adat kebiasaan).
Beberapa ulama terkemuka yang menggunakan Mazhab Hanafi dalam karyanya, yakni Abu Bakar bin Mas'ud Al-Kassaniy Al-Hanafiy (kitab Badai' al-Sanai' fi Tartib al-Syarat), Syamsuddin As-Syarkhasi (kitab Al-Mabsut), dan Yusuf Qardhawi (Fiqh al-Zakah).
2. Mazhab Syafi'i
Mazhab Syafi'i merupakan pemikiran yang menciptakan kaidah-kaidah fikih yang berasal dari kumpulan pendapat Imam Syafi'i. Beliau dikenal sebagai seorang mujtahid besar, ahli hadis, ahli bahasa Arab, dan ahli tafsir, serta ahli fiqh.
Sebagaimana dikatakan dalam al-Umm, Imam Syafi'i menggunakan sumber utama berupa Al-Qur'an dan al-Sunnah dalam ijtihad. Apabila tidak memperoleh keterangan dari kedua sumber tersebut, maka menggunakan qiyas (analogi) terhadap keduanya dan ijma.
Sementara itu, ulama terkemuka yang menggunakan Mazhab Syafi'i dalam karyanya, yakni Abi Zakariyya Muhyiddin bin Syarf An-Nawawi (kitab Al-Majmu Syarh Al-Muhazzhab), Abu Bakar Al-Masyhur (kitab I'anah Al-Talibinn), dan Ibrahim Al-Bajuri (kitab Hasyiyah Al-Bajuri), serta Wahbah Al-Zhaili (kitab Al-Fiqh Al-Islam wa Adilatuhu).
3. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki merupakan landasan pemikiran kaidah fikih yang berasal dari kumpulan pendapat Imam Malik. Beliau dikenal sebagai ulama terkemuka di bidang ilmu hadis dan fikih.
Imam Maliki menggunakan sumber utama berupa Al-Qur'an dan Sunah, serta sumber lainnya seperti Ijma Ahl al-Madinah, fatwa para sahabat besar yang didasarkan pada al-Naql, Khabar Ahad dan Qiyas, Al-Istihsan, Al-Maslahah al-Mursalah, Sadd al-Zara'i, istishab, dan Syar'u man Qablana Syar'un Lana.
Beberapa kitab utama yang menjadi rujukan Malikiah, di antaranya Al-Muwatha karya Imam Malik, Al-Mudawwanah al-Kubra karya Abd al-Salam al-Tanukhi, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid karya Abu al-Walid Muhammad ibn Ahmad ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Rusyd al-Qurthubi al-Andalusia, dan masih banyak lagi.
4. Mazhab Hanbali
Mazhab Hanbali merupakan landasan pemikiran kaidah fikih yang berasal dari Imam Ahmad Ibn Hanbal. Pada masanya, Imam Ahmad ibn Hanbal mempelajari ilmu fikih dari Imam Syafi'i, dan Imam Syafi'i mempelajari ilmu hadis dari Imam Ahmad Ibn Hanbal.
Adapun metode yang digunakan Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam menetapkan hukum Islam, yakni metode nash dari Al-Quran dan Sunah yang shahih, fatwa para sahabat Nabi Muhammad SAW, fatwa para sahabat Nabi Muhammad SAW yang datang dari perselisihan, hadis mursat dan hadis dha'if, serta qiyas.
Beberapa hasil pemikiran Ahmad Ibn Hanbal disusun dalam kitab-kitab yang dijadikan sebagai rujukan fikih Hanabilah, seperti Mukhtashar al-Khurqi karya Abu al-Qasim Umar Ibn al-Husain al-Khurqi, Al-Mughni Syarh ala Mukhtashar al-Khurqi karya Ibnu Qudamah, Majmu' Fatwa Ibn Taimiyah karya Taqiy al-Din Ahmad Ibn Taimiah, dan masih banyak lagi.
Itulah uraian mengenai empat mazhab dalam ilmu fikih. Selamat belajar!
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)