Asosiasi Futsal Malang Sebut Atletnya Juga Korban Pemukulan Tapi Tak Viral

Asosiasi Futsal Malang Sebut Atletnya Juga Korban Pemukulan Tapi Tak Viral

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 20 Sep 2023 12:47 WIB
Viral atlet futsal ditendang saat sujud syukur di Porprov Jatim
Viral atlet futsal ditendang saat sujud syukur di Porprov Jatim (Tangkapan layar)
Malang -

Asosiasi Futsal Kota Malang menyayangkan aksi atletnya menendang atlet futsal Kabupaten Blitar saat sujud syukur, terkesan dibesar-besarkan. Asosiasi menyebut saat atletnya menjadi korban ditendang atlet lain, tak sampai diviralkan seperti ini.

Ketua Asosiasi Futsal Kota Malang Bagus Orton membela atletnya. Bagus menyebut atletnya telah dicurangi sehingga atletnya emosi berujung tindakan menendang atlet futsal Kabupaten Blitar saat sujud syukur.

Aksi ini terjadi dalam pertandingan futsal Porprov Jatim pada 13 September 2023. Bagus mengaku sebenarnya peristiwa seperti ini bukan kali pertama dalam Porprov Jatim VIII. Pada awal laga, tim futsal Kota Malang juga menjadi korban penyerangan saat menghadapi tim futsal Kabupaten Pasuruan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bingungku ketika laga pertama lawan Kabupaten Pasuruan itu tim kita sujud syukur dipukuli, tidak ramai," kata Bagus kepada detikJatim, Rabu (20/9/2023).

Padahal saat itu, Bagus menyebut atletnya mengalami cedera.

ADVERTISEMENT

"Bahkan salah satu pemain sampai cedera bahu lepas," ungkapnya.

Bagus menduga alasan salah satu pemain futsalnya menendang lawan saat selebrasi sujud syukur adalah karena pemainnya sudah lelah. Saat melihat selebrasi dari pemain lawan, membuat atlet tersebut terpancing emosi.

"Kecapekan mungkin. Jadi kecapekan dan melihat selebrasi berlebihan. Karena 4 pemain kita gak boleh main kena akumulasi kartu merah, terus akhirnya pertandingan lawan Blitar merasa dicurangi," ujarnya.

Bagus menambahkan, emosi salah satu atlet futsal Kota Malang itu memuncak karena merasa dicurangi dalam setiap pertandingan. Situasi-situasi yang seharusnya menguntungkan bagi tim untuk unggul dalam pertandingan, berbalik menjadi kerugian.

"Misal hal-hal yang menguntungkan kita itu kayak dibikin dicurangi. Terus anak-anak itu kena kartu merah, 4 lawan 5, terus kena kartu merah lagi, 3 lawan 5. Anak-anak terus bertahan-bertahan sampai kena penalti. Kemudian tim lawan dapat gol dari situ," terangnya.

"Namanya juga anak-anak masih labil, jadi habis gol lawan selebrasi ditendang. Cuman yang perlu saya tegaskan nendang itu bukan kepala tapi bagian bahu," sambungnya.

Seperti diketahui, peristiwa viral itu terjadi pada Rabu (13/9), tepatnya saat pertandingan di babak penyisihan 8 besar Porprov Jatim VIII. Peristiwa ini terjadi kala tim futsal Kabupaten Blitar melawan tim Futsal Kota Malang di lapangan futsal Sidoarjo.




(hil/iwd)


Hide Ads