Satpol PP menjaring belasan siswa yang membolos dan nongkrong di warung. Mereka kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk dilakukan outreach (bimbingan dan konseling).
"Hari ini yang terjaring 15 orang dari 2 sekolah menengah swasta," ujar Kasatpol PP Kota Surabaya M Fikser kepada wartawan di Kantor Satpol PP, Selasa (19/8/2023).
Fikser mengatakan pelajar yang bolos tersebut dibawa ke Kantor Satpol PP. Mereka mendapatkan konseling dari DP3A Kota Surabaya. Pihak sekolah dan orang tua mereka juga dipanggil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan berika konseling dari DP3A seharusnya mereka bersekolah, setelah selesai langsung pulang. Jangan sampai anak-anak tidak pulang sekolah karena ada masalah keluarga.," ungkap Fikser.
Saat terjaring razia, belasan siswa ini sedang nongkrong di warung kopi. Mereka sedang bermain kartu saat petugas Satpol PP mendatangi warung kopi.
"Mereka melakukan aktivitas di warkop, ada yang bermain kartu, ada yang nongkrong. Mereka menggunakan seragam sekolah," kata Fikser.
Fikser menegaskan patroli anak-anak bolos sekolah akan terus digelar. Hal ini dilakukan untuk melakukan deteksi dini menghindari aktivitas di luar batas usia mereka.
"Kami juga mengimbau kepada pemilik warkop agar ikut menegur ketika masih menggunakan seragam sekolah. Kami juga mengimbau kepada warga masyarakat jika menemukan ikut melaporkan," tandas Fikser.
(dnp/iwd)