Rombongan prewedding penyulut flare meminta maaf kepada tokoh masyarakat Tengger atas kebakaran Bromo yang mereka sebabkan. Mereka juga berjanji memperbaiki pipa air yang rusak.
Kuasa Hukum rombongan prewedding, Mustaji yang menyatakan hal tersebut. Dia tegaskan keenam kliennya tidak akan lari dari tanggung jawab.
"Selain klien saya memang ada upaya pemadaman saat insiden kebakaran di Bukit Teletubbies, kami juga akan bertanggung jawab membantu perbaikan pipa saluran air yang rusak," kata Mustaji, Jumat (15/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustaji mendampingi kliennya untuk meminta maaf kepada tokoh masyarakat Suku Tengger. Pada momen itu pula mereka dapat informasi tentang pipa air yang terdampak kebakaran Bromo.
Pipa yang rusak karena terbakar itu menyebabkan warga di 6 desa di Kecamatan Sukapura mengalami kesulitan air bersih. Dia tegaskan hal itu akan menjadi tanggung jawab kliennya.
"Kami akan berupaya pelan-pelan untuk membantu memulihkan saluran pipa air bersih. Karena itu juga kepentingan utama ke masyarakat Tengger, masalah air bersih ini," ungkap Mustaji.
Kebakaran hutan di wilayah Gunung Bromo yang meluas itu mengancam keberadaan flora dan fauna langka seperti bunga Edelweiss, rumput Malelo, juga elang dan lutung Jawa.
Selain itu, pipa saluran air bersih dari sejumlah sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan warga di 6 desa Kecamatan Sukapura rusak akibat kebakaran yang cepat meluas.
Enam desa yang saat ini mengalami kesulitan air itu adalah Desa Ngadirejo, Desa Wonokerto, Desa Ngadas, Desa Jetak, Desa Wonotoro, dan Desa Ngadisari.
Untuk sementara ini warga di 6 desa itu memenuhi kebutuhan air dengan cara mengambil ke desa tetangga. Ada juga yang membeli air bersih dari sejumlah penyedia.
(dpe/dte)