Dua perempuan di Kota Malang diduga menjadi korban teror dan pelecehan sekelompok remaja laki-laki. Aksi yang sempat terekam itu viral di media sosial (medsos).
Video viral yang beredar itu diketahui diunggah pertama kali oleh akun instagram Putri_Zoey. Pada postingan itu nampak dua perempuan terlibat cekcok dengan sekelompok remaja.
Bahkan di tengah-tengah perdebatan tersebut, salah seorang pria menendang sepeda motor matik yang dikendarai dua perempuan itu. Di postingan itu juga tertera kronologi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kronologi yang disampaikan peristiwa terjadi di depan Alfamart Jalan Kawi, Kelurahan Bareng, Klojen, Kota Malang, pada Senin 11 September 2023 pukul 03.36 WIB.
Bermula pada pukul 03.30 WIB di depan Lab Sima Jalan Tangkuban Perahu ada satu sepeda motor matic dalam kondisi mesin tidak hidup dikendarai tiga remaja laki-laki.
Kemudian pemilik akun Putri_Zoey bersama dengan satu teman perempuannya berjalan menuju arah parkiran di Jalan Kartini. Ketika korban melintas, tiga remaja itu bersiul diduga untuk menggoda dua perempuan tersebut.
"Seperti yang saya tulis dalam postingan itu. Jadi saat itu kita tanya kenapa mas (kepada tiga remaja yang bersiul)? Di jawab nunggu bakso, kita bilang di sana gak ada bakso tutup," ujar Putri_Zoey saat dikonfirmasi awak media pada Selasa (12/9/2023).
Setelah itu, pemilik nama asli berinisial ZVP (27) warga Kecamatan Sukun, Kota Malang itu bersama temannya melanjutkan perjalanan menuju parkiran bersama teman perempuannya.
"Saat keluar dari parkiran itu saya lihat tiba-tiba dia (laki-laki yang bersiul) manggil temennya sekitar 6 sampai 10 orang. Goncengan tiga yang saya tahu ada dua sepeda motor, tapi kata teman saya ada yang dari kejauhan," kata dia.
"Karena aku sama temenku ngerasa gak punya salah apa-apa ya lanjut jalan aja. Sampai di Jalan Kawi aku berhenti di depan Alfamart dan kemudian terjadi cekcok seperti di video itu," sambungnya.
ZVP yang bekerja di salah satu tempat hiburan malam itu mengaku tidak mengenal sekelompok remaja yang melakukan teror dan dugaan pelecehan verbal tersebut.
"Saya jelas trauma, karena selama ini saya tidak pernah mengalami kejadian seperti itu. Ini baru pertama kali terjadi," tandasnya.
(abq/iwd)