Warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri membatasi akses masuk bagi warga ke Jalan Babatan RT 5, RW 2. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan setelah terjadinya pencemaran air sumur berbau Pertalite.
Pembatasan akses itu dilakukan dengan cara memasang portal kayu dari bambu di pintu masuk RT 5, RW 2. Ketua RT 5 Abdullah Mubarok memberikan penjelasan mengapa hal itu perlu dilakukan.
"Ini merupakan inisiatif warga sendiri, mereka khawatir dengan kondisi saat ini dimana air sumur mereka tercemar dan mudah tersulut api, sehingga antisipasi kalau ada orang luar merokok atau membuang putung rokok dapat berbahaya," kata Abdullah kepada detikJatim, Senin (11/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kata dia, warga setempat juga mengantisipasi pihak luar warga Tempurejo yang mungkin akan memanfaatkan kondisi warga yang kesulitan air akibat pencemaran air sumur tersebut.
"Ya ini kan sebagai antisipasi saja supaya pihak luar yang memiliki niat jahat dan memanfaatkan situasi dan suasana warga yang kesulitan air tidak masuk," katanya.
Berdasarkan pengamatan detikJatim, pemasangan portal dimulai sejak Senin (11/9/2023) pagi hingga waktu yang belum ditentukan. Portal itu juga dijaga oleh warga sendiri.
"Ya, dijaga warga sendiri sampai masalah ini selesai," ujar Abdullah.
Sebelumnya, akibat tercemarnya air sumur itu ada 14 kepala keluarga (KK) terdampak. Warga cemas karena air sumur berbau BBM itu bisa terbakar jika disulut api.
Abdullah selaku Ketua RT setempat membenarkan bahwa air yang diduga tercemar pertalite itu dialami 14 sumur milik warga. Tak hanya itu, air sumur juga berubah menjadi keruh, kental, dan licin.
Akibat air sumur tercemar, warga setempat sama sekali tidak bisa menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Saat ini warga hanya mengandalkan droping air dari DLHKP dan PDAM Kota Kediri untuk keperluan minum dan mandi cuci kakus.
Dua instansi pemerintah itu bergantian mengirim air ke warga setiap pagi dan sore. Terdapat 10 tandon berisi 400 liter dan 4 tandon berisi 200 liter air bersih yang disediakan di kampung itu.
(dpe/iwd)